Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunawisma yang Ditemukan Meninggal di Dalam Lapak Diduga ODGJ

Kompas.com - 07/05/2022, 06:38 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang tunawisma berjenis kelamin pria yang ditemukan tidak bernyawa, Jumat (6/5/2022) di Pamulang Barat, Tangerang Selatan, diduga merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

Hal tersebut diungkapkan Ketua RT 04 RW 07, Ipung, saat dijumpai Kompas.com.

"Kemungkinan ada kelainan jiwa," ujar Ipung.

Baca juga: MUI: Isi Idul Fitri dengan Menyantuni Fakir Miskin

Pria yang tak diketahui identitasnya itu kerap terlihat mondar-mandir di wilayah permukiman setempat dengan hanya bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana panjang saja.

Tetapi, tempat favoritnya adalah sebuah lapak warung di Jalan Beringin. Apabila lapak warung sudah kosong, ia sering berdiam diri di dalamnya.

Ketika berada di dalam lapak, lanjut Ipung, pria tersebut sering membuat terkejut warga yang melintas. Sebab, ia secara tiba-tiba sering mengulurkan tangan dari dalam lapak bermaksud untuk meminta makan.

"Sering itu dia nyodorin baskom (dari dalam lapak). Jadi yang kelihatan itu tangannya doang. Saya pernah, kaget. Orang lewat situ juga kaget," ujar Ipung.

Ia pun memastikan bahwa pria tersebut bukanlah berasal dari warga setempat. Ia telah mengecek ke warganya dan tidak ada yang mengenal pria itu.

"Bukan dari daerah sini. (Dia sering berkeliling) jauh ke arah Bambu Apus apa kemana itu jalan kaki. Kalau sore-sore pulang. Sama sekali enggak ada yang ngenalin," pungkas Ipung.

Baca juga: G20 Urusi Utang Negara Miskin, Ada 73 Negara yang Layak Dapat Restrukturisasi

Diberitakan sebelumnya, pria tunawisma itu ditemukan warga pada Jumat sekitar pukul 11.00 WIB.

Salah seorang petugas keamanan setempat bernama Bejo mengungkapkan, awalnya warga yang hendak melaksanakan shalat Jumat di Masjid Al-Barkah mencium bau busuk.

Setelah dicari, ternyata bersumber dari jasad seorang tunawisma di dalam sebuah lapak dagangan. Jenazah pria tersebut kemudian dibawa ke RS Fatmawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com