Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah dan Asa Mereka yang Merantau ke Ibu Kota...

Kompas.com - 11/05/2022, 14:36 WIB
Ihsanuddin

Editor

Di tempat lain di sudut Terminal Kalideres, Khairul Anwar (32) tengah menyeruput kopi.

Lelaki asal Lampung Timur ini meninggalkan istri dan dua anak berusia 1 tahun dan 3 tahun untuk bekerja sebagai kuli bangunan di Pluit, Jakarta Utara.

”Mau tidak mau harus merantau cari kerja karena putus sekolah. Sekarang tinggal penyesalan yang selalu datang terakhir,” ujarnya.

Khairul putus sekolah di kelas II SMP. Ia tergiur uang Rp 50.000-Rp 70.000 sebagai sopir tembak setiap pulang sekolah dan liburan.

Setelah itu, ia melanglang ke Makassar dan Toraja di Sulawesi, Bali, Padang, dan Palembang, Lebak di Banten, dan Jakarta. Di berbagai kota itu pekerjaannya mulai dari buruh bangunan hingga buruh tani.

”Cita-citanya pengin punya usaha sendiri. Untuk sekarang, modalnya masih tenaga untuk kerja apa saja,” katanya.

Baca juga: Tragedi Balita Tewas Tenggelam di Taman Herbal Insani Depok, Pengelola Akui Ada Penjaga Kolam Tak Bisa Berenang

Keputusan merantau ke kota metropolitan turut ditempuh Randi Septian (26), yang keluar dari pekerjaannya sebagai karyawan hotel di Palembang, setahun lalu.

Hingga kini, dia belum mendapatkan pekerjaan meskipun sudah melamar di hotel-hotel dan beberapa perusahan lain.

Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, Randi bertanggung jawab membantu meringankan perekonomian keluarga karena ayahnya sudah meninggal empat tahun lalu.

Sementara ibunya membuka warung makan kecil yang tak cukup untuk biaya SMP anak ketiga dan kuliah anak kedua.

”Aku siap, apa pun itu risiko, kehidupan baru, adaptasi, hingga segala tantangan nanti di Jakarta. Diam saja di rumah tak membantu, lebih baik tekad dan nekat,” ujarnya yang berbekal ijazah D-3 perhotelan, saat ditemui di kapal penyeberangan menuju Pelabuhan Merak, Minggu (8/5/2022) siang.

Baca juga: 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta hingga Kemarin

50.000 Pendatang Baru

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta memprediksi jumlah warga pendatang baru yang masuk ke Ibu Kota seusai Lebaran 2022 mencapai 20.000 orang sampai 50.000 orang.

Prediksi ini merujuk data jumlah kedatangan warga baru selama masa arus balik Lebaran 2018 dan 2019, sebelum pandemi Covid-19.

Pada 2019, misalnya, seusai Lebaran, jumlah pendatang baru di Jakarta mencapai 35.000 orang.

”Kami melihat di 2022 ini jumlah pemudiknya semakin banyak dan fenomenanya sama dengan 2019,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Budi Awaludin saat dihubungi, Selasa (10/5) sore.

Baca juga: Pemkot Tangsel Akan Lakukan Pendataan terhadap Pendatang Baru Usai Mudik Lebaran

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com