Di tempat lain di sudut Terminal Kalideres, Khairul Anwar (32) tengah menyeruput kopi.
Lelaki asal Lampung Timur ini meninggalkan istri dan dua anak berusia 1 tahun dan 3 tahun untuk bekerja sebagai kuli bangunan di Pluit, Jakarta Utara.
”Mau tidak mau harus merantau cari kerja karena putus sekolah. Sekarang tinggal penyesalan yang selalu datang terakhir,” ujarnya.
Khairul putus sekolah di kelas II SMP. Ia tergiur uang Rp 50.000-Rp 70.000 sebagai sopir tembak setiap pulang sekolah dan liburan.
Setelah itu, ia melanglang ke Makassar dan Toraja di Sulawesi, Bali, Padang, dan Palembang, Lebak di Banten, dan Jakarta. Di berbagai kota itu pekerjaannya mulai dari buruh bangunan hingga buruh tani.
”Cita-citanya pengin punya usaha sendiri. Untuk sekarang, modalnya masih tenaga untuk kerja apa saja,” katanya.
Keputusan merantau ke kota metropolitan turut ditempuh Randi Septian (26), yang keluar dari pekerjaannya sebagai karyawan hotel di Palembang, setahun lalu.
Hingga kini, dia belum mendapatkan pekerjaan meskipun sudah melamar di hotel-hotel dan beberapa perusahan lain.
Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, Randi bertanggung jawab membantu meringankan perekonomian keluarga karena ayahnya sudah meninggal empat tahun lalu.
Sementara ibunya membuka warung makan kecil yang tak cukup untuk biaya SMP anak ketiga dan kuliah anak kedua.
”Aku siap, apa pun itu risiko, kehidupan baru, adaptasi, hingga segala tantangan nanti di Jakarta. Diam saja di rumah tak membantu, lebih baik tekad dan nekat,” ujarnya yang berbekal ijazah D-3 perhotelan, saat ditemui di kapal penyeberangan menuju Pelabuhan Merak, Minggu (8/5/2022) siang.
Baca juga: 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta hingga Kemarin
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta memprediksi jumlah warga pendatang baru yang masuk ke Ibu Kota seusai Lebaran 2022 mencapai 20.000 orang sampai 50.000 orang.
Prediksi ini merujuk data jumlah kedatangan warga baru selama masa arus balik Lebaran 2018 dan 2019, sebelum pandemi Covid-19.
Pada 2019, misalnya, seusai Lebaran, jumlah pendatang baru di Jakarta mencapai 35.000 orang.
”Kami melihat di 2022 ini jumlah pemudiknya semakin banyak dan fenomenanya sama dengan 2019,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Budi Awaludin saat dihubungi, Selasa (10/5) sore.
Baca juga: Pemkot Tangsel Akan Lakukan Pendataan terhadap Pendatang Baru Usai Mudik Lebaran