Menurut Budi, jumlah warga pendatang baru ke Jakarta hingga akhir 2022 nanti diperkirakan bakal menyentuh angka 200.000 orang atau cenderung sama dengan tren kedatangan warga baru di masa sebelum pandemi.
Pada 2018, jumlah warga pendatang baru selama satu tahun 171.000 orang. Sementara pada 2019 jumlah pendatang baru meningkat menjadi 212.000 orang.
Kedatangan warga ke Jakarta hanya menurun selama masa awal pandemi Covid-19 mewabah di Tanah Air. Saat itu, pada 2020, jumlah warga pendatang baru 126.000 orang dan pada 2021 mencapai 151.000 orang.
”Bagi mereka yang masuk ke Jakarta, kami sampaikan bahwa Jakarta itu milik semua. Silakan menyesuaikan kondisi di Jakarta. Persiapkan skill dan mental untuk berkompetisi di kota ini,” kata Budi.
Baca juga: Tilang Ganjil Genap di Jakarta Kembali Berlaku, Berikut Ruas Jalan yang Terapkan Aturannya
Mental dan kemampuan memang dibutuhkan untuk berkompetisi dan hidup layak di Jakarta. Selama pandemi, banyak warga Jakarta turut kehilangan pekerjaan.
Jika merujuk data Provinsi DKI Jakarta Dalam Angka 2022 yang dirilis Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, dari total 5,1 juta angkatan kerja di Jakarta, ada 439.899 pengangguran terbuka pada 2021.
BPS DKI Jakarta mencatat ada tren penurunan tingkat pengangguran terbuka di Jakarta.
Selama periode Agustus 2020 sampai Agustus 2021, lapangan kerja yang ada di Jakarta sudah berhasil mengurangi 42.000 pengangguran dan menyerap 36.000 tenaga kerja baru.
Berita ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Kompetisi Pencari Kerja di Ibu Kota Bakal Sengit Lagi"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.