Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran Pasar Gembrong Setuju soal Rencana Relokasi ke Rusun

Kompas.com - 12/05/2022, 21:39 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga terdampak kebakaran Pasar Gembrong, RW 001 Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, masih menempati posko pengungsian, pada Kamis (12/5/2022) siang.

Posko tersebut terletak tak jauh dari lokasi kebakaran. Jumlah warga pengungsi mulai berkurang dibanding awal-awal setelah kebakaran. Salah satu pengungsi yang masih berada di posko yaitu Sarita (57).

"Saya sejak tanggal 24 April 2022 di sini. Rumah saya hangus terbakar," ujar Sarita.

Baca juga: Konsep Revitalisasi Permukiman Korban Kebakaran Pasar Gembrong, Dibuat Kampung Warna-warni

Pemerintah Kota Jakarta Timur berencana memindahkan para pengungsi ke Rusun Susun (Rusun) Cipinang Besar Utara, untuk sementara waktu. Itu dilakukan sembari proses revitalisasi Pasar Gembrong selesai.

Mendengar informasi itu, Sarita setuju jika para pengungsi dipindahkan ke rusun. "Setuju. Saya kan ngikutin orang (pemerintah) saja, yang penting terbaik buat kami. Kalau mau ke rusun ya ayo," kata Sarita.

Sarita senang jika pindah ke rusun untuk sementara waktu. Apalagi kalau tidak dipungut biaya.

Dalam wawancara terpisah, Wakil Ketua RT 006 RW 001 Cipinang Besar Utara, Tarjono, juga menyambut baik adanya pemindahan para pengungsi ke rusun.

"Kalau dari warga setuju (pindah sementara ke rusun)," ujar Tarjono.

Baca juga: Pasar Gembrong Akan Direvitalisasi, Warga Berharap Ada Taman Bermain Anak

Tarjono juga telah mendengar informasi terkait rencana revitalisasi Pasar Gembrong. Namun, ia tidak mau berkomentar banyak.

"Saya sudah dengar revitalisasi, mau dibangun. Cuma belum detail. Katanya nanti selama revitalisasi, kami tinggal selama tiga bulan atau beberapa bulan di rusun," ujar Tarjono.

Ketua RT 006 RW 001 Cipinang Besar Utara, Mugiharto, juga mengatakan hal serupa.

"Mayoritas warga setuju sih, karena sambil menunggu bangunan (revitalisasi) ini juga," kata Mugiharto.

Sementara itu, Plt Camat Jatinegara Rudy Syahrul belum mengetahui secara pasti soal relokasi pengungsi akan dilakukan. Ia hanya menyebutkan pada Mei 2022.

"Masih tahapan proseslah, mudah-mudahan Mei ini sudah dimulai proses pembangunannya," kata Rudy.

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan akan memindahkan pengungsi kebakaran Pasar Gembrong ke Rusun CBU untuk sementara. Hal tersebut ia sampaikan saat rapat di Ruang Pola Kantor Wali Kota, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Pengungsi Kebakaran Pasar Gembrong Akan Dipindahkan ke Rusun Cipinang Besar Utara

"Pengungsi ada 200 (jiwa). Saya sampaikan ke teman-teman, tidak bisa selamanya di tanah seperti itu (lahan terbuka yang dijadikan tempat pengungsian). Enggak manusiawi. Kami punya rumah susun di CBU baru dibangun,” tutur Anwar.

Adapun kebakaran Pasar Gembrong terjadi pada Minggu (24/4/2022) malam hingga Senin (25/4/2022) dini hari. Setidaknya ada 400 bangunan yang hangus terbakar dalam kejadian tersebut.

Luas area yang terbakar mencapai 1.200 meter persegi. Sebanyak 26 unit mobil pemadam beserta 130 personel diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com