JAKARTA, KOMPAS.com - Seperti namanya, hepatitis akut misterius hingga saat ini masih menjadi misteri di dunia medis.
Di Jakarta, meskipun data per 18 Mei 2022 terdapat lima orang meninggal dunia diduga akibat hepatitis akut misterius ini, belum ada yang terkonfirmasi mengidap penyakit tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktaviani mengatakan kesulitan melakukan konfirmasi kasus ini tidak hanya dialami Ibu Kota.
Baca juga: 5 Orang Diduga Meninggal akibat Hepatitis Akut Misterius di Jakarta
Dunia medis di seluruh dunia saat ini masih kebingungan soal penyebab pasti dari hepatitis akut yang mayoritas menyerang anak-anak itu.
"Di global belum (ada yang bisa memastikan penyebabnya), makanya belum ada definisi confirm," kata Dwi saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta usia rapat kerja bersama Komisi E, Rabu (18/5/2022).
Kasus hepatitis akut misterius ini tidak bisa dipatok seperti kasus Covid-19.
Kasus Covid-19 bisa cepat terkonfirmasi dengan tes PCR apakah pasien positif disebabkan oleh adanya SARS-Cov-2 dalam tubuhnya atau bisa negatif dari hasil pemeriksaan PCR.
Namun, hepatitis akut misterius berbeda. Untuk melakukan tracing, pasien yang dinyatakan suspek dilihat dari hasil pemeriksaan SGOT/SGPT di atas angka 100.
Baca juga: Perkembangan Kasus Hepatitis Akut Misterius di Jakarta: 1 Suspek, 20 Orang Masih
Pemeriksaan SGOT/SGPT baru pemeriksaan awal karena, menurut Dwi, penyebab kenaikan SGOT/SGPT bisa diakibatkan penyakit bawaan atau penyebab lainnya.
Begitu juga dengan pemeriksaan hepatitis yang harus dijalankan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.