Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Mobil di Kebayoran Lama Dilempari Batu, Polisi Sisir Lokasi dan Periksa Tiga Saksi

Kompas.com - 19/05/2022, 12:36 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyisir lokasi peristiwa pelemparan batu yang dialami dua pengemudi mobil, di Jalan Teuku Nyak Arief, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Rabu (18/5/2022) sore.

Penyisiran dilakukan jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Kebayoran Lama dan Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Selatan setelah menerima laporan dari salah satu pengemudi.

"Untuk kasus kemarin, berdasarkan aturan penyidikan, kita tindaklanjuti (korban) untuk buat laporan. Kemudian kita cek TKP," ujar Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Agus Widar, saat dikonfirmasi, Kamis (19/5/2022).

Baca juga: Pengemudi Mobil Jadi Korban Pelemparan Batu di Kebayoran Lama

Dari penelusuran di lokasi kejadian, kata Agus, penyidik membawa pecahan kaca dari salah satu mobil sebagai barang bukti. Kemudian, saat ini sudah ada tiga saksi yang diperiksa.

"Sementara tiga (saksi diperiksa) yang ada di TKP. Kemudian korban juga sudah dimintai keterangan," ucap Agus Widar.

Sebelumnya, salah satu korban yang juga pemilik mobil, Gunadi menjelaskan, peristiwa pelemparan batu yang mengenai kaca mobil berwarna hitam miliknya terjadi pada Rabu (18/5/2022) sore.

Saat itu ia sedang mengarah ke Pondok Indah setelah menjemput istri dari kawasan Permata Hijau.

Ketika berada di underpass dekat Gandaria, tiba-tiba pemotor dari arah berlawanan melemparkan batu.

"Posisi turun dari bawah (underpass) lalu dari tengah-tengah ada motor datang (kecepatan) kencang sambil bawa batu dan melemparkan (mengenai) kaca," ujar Gunadi.

Gunadi mengatakan, terduga pelaku yang melempar batu ke arah mobil menggunakan sepeda motor automatik. Ia memastikan bahwa pelaku menunggangi motor seorang diri.

"Jadi posisi tidak terlalu ramai, tapi (kondisi lalu lintas) lancar. Tidak ada senggolan sebelumnya," ucap Gunadi.

Baca juga: Berselang 15 Menit 2 Mobil Dilempari Batu hingga Kacanya Pecah di Kebayoran Lama

Menurut Gunadi, peristiwa pelemparan batu itu hanya berselang 15 menit dari kejadian yang dialami oleh pengemudi lainnya.

"Iya, sekitar 15 menit di depan saya, mobil pikap (menjadi korban pelemparan batu)," kata Gunadi.

Gunadi memastikan tak ada korban luka yang akibat insiden tersebut. "Tidak ada (luka). Hanya kacanya pecah, tapi karena ada screen (kaca film), jadi tidak sampai (pecah) berantakan," ucap Gunadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com