Di grup tersebut, Rizki mengaku melihat foto yang menunjukkan ibunya sudah tergeletak.
"Saya cek, ditelusuri, lalu saya lihat fotonya, orang-orang pada kecelakaan, ibu saya sudah tergeletak," tuturnya.
Di lokasi yang sama, Agus Sukamto (51) yang merupakan korban luka-luka menceritakan kronologi kecelakaan yang dialami rombongannya.
Agus menceritakan, kecelakaan lalu lintas itu bermula saat rombongannya hendak menuju ke Pamijahan dari Panjalu.
"Itu waktu dari arah Panjalu, pas kami mau turun ke Pamijahan," tutur Agus.
Baca juga: Detik-detik Bus Peziarah Kecelakaan di Ciamis, Sopir Panik dan Berteriak Saat Lewati Jalan Menurun
Dalam rombongan tersebut, Agus membawa istri, kedua anaknya, dan salah satu mertuanya, yang duduk di barisan kedua bus tersebut.
Untuk menuju tempat berziarah, bus yang ditumpangi Agus dan rombongan harus melewati jalan menurun yang cukup curam, yakni Jalan Raya Payungsari.
Menurut Agus, kecuraman jalan tersebut sekitar 35 derajat.
"Tidak terlalu curam, mungkin hanya 35 derajat, cuma kanan-kiri itu jurang. Kondisi kecil jalan di situ, tidak lebar," kata Agus.
Baca juga: Tangis Pecah Saat Peziarah Korban Luka-luka Kecelakaan di Ciamis Tiba di Tangerang
Di jalan tersebut, Agus mengungkapkan bahwa sang sopir tiba-tiba panik sembari mengucapkan takbir. Sopir tak bisa mengendalikan bus tersebut.
"Itu pada saat turunan itu, udah teriak Allahu Akbar dia. Dianya, sopirnya. Iya, (sopir) enggak bisa mengendalikan (bus)," ungkap Agus.
Mengetahui bahwa kendaraan tersebut bakal mengalami kecelakaan, Agus langsung menundukkan kepala sembari berdoa. Tabrakan pun terjadi.
Agus mengaku terluka di bagian wajah dan kepalanya karena terkena batu dan pecahan-pecahan kaca. Istri, dua anak, dan mertuanya pun mengalami luka-luka.
Setelah mengalami kecelakaan tersebut, kata Agus, para korban tidak langsung dievakuasi. Mereka menunggu hingga dua jam setelah kejadian.
"Ada mungkin satu-dua jam setelah kejadian (baru dievakuasi)," papar Agus.