Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas LH Ungkap Alasan Sanksi Tilang Kendaraan yang Tak Lolos Uji Emisi Sulit Diterapkan di Jakarta

Kompas.com - 23/05/2022, 18:04 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, terdapat beberapa kendala untuk menerapkan sanksi tilang bagi kendaraan yang belum atau tidak lolos uji emisi di Jakarta.

Salah satunya adalah kesiapan tempat uji emisi yang masih sangat minim di DKI Jakarta.

"Satu hal yang menjadi tantangan ke depan, bengkel uji emisi, teknisi uji emisi kemudian penyediaan peralatan uji emisi terbatas," kata Asep saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (23/5/2022).

Baca juga: Bertemu CEO BloombergNEF di London, Anies Jajaki Kerja Sama Percepatan Bebas Emisi di Jakarta

Pemprov DKI Jakarta sudah berusaha memberikan pelayanan uji emisi gratis, tetapi sangat jauh dibandingkan dengan jumlah kendaraan bermotor yang lalu lalang di Jakarta.

Saat ini, kata Asep, ada 14 juta kendaraan bermotor roda dua dan 1,5 juta kendaraan bermotor roda empat yang harus melakukan uji emisi.

"Ini kan butuh bengkel yang sangat-sangat banyak untuk uji emisi," imbuh Asep.

Masalah kedua adalah kesadaran masyarakat yang masih kurang untuk melakukan uji emisi, terlebih saat layanan tersebut berbayar.

Saat aturan uji emisi diwajibkan, lonjakan permintaan untuk melakukan uji emisi juga terjadi.

Baca juga: Anies Bertemu Menteri Perdagangan Internasional Inggris, Jajaki Kerja Sama MRT dan Target Emisi Nol

Namun, ketika aturan tersebut ditunda penerapannya, permintaan uji emisi kembali turun.

"Kadang masyarakat kita baru sadar kalau sudah ada pemberitahuan atau ancaman akan adanya sanksi, tapi kemudian kita tunda akhirnya sempat turun (permintaan uji emisi," ucap dia.

Selain itu, kendaraan bermotor yang masuk dari daerah penyangga juga menjadi pekerjaan rumah Pemprov DKI Jakarta dalam penerapan tilang uji emisi.

Untuk itu, Juni 2022 Dinas LH Se-Jabodetabek akan melakukan pertemuan membahas uji emisi untuk menekan pencemaran udara yang terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com