JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menginginkan agar Kota Depok bergabung dengan Provinsi DKI Jakarta menyusul perpindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
Pernyataan tersebut disampaikan Idris dalam webinar "Masa Depan Jakarta, Pemindahan Ibu Kota dan Tinjauan Dalam Perspektif Pemda se-Jabodetabek" yang digelar oleh Warta Kota.
Menurut Idris, meleburnya Depok dengan Jakarta akan membuat tata kelola pemerintahan lebih efektif.
Baca juga: Kota Depok Raih Predikat WTP 11 Kali Berturut-turut
Dengan menyatunya Depok dan Jakarta, tidak akan ada lagi pilkada untuk wilayah Depok. Jabatan wali kota akan dipilih langsung oleh gubernur.
"Pemilihan langsung secara politik hanya untuk gubernur, dan untuk wali kotanya adalah sebuah jabatan karier, ini lebih efektif," kata Idris, dilansir dari Warta Kota, Rabu (25/5/2022).
"Karena praktik pemerintahan daerah DKI Jakarta telah menghadirkan pemerintahan yang efektif, demokratis, dan efisien," sambungnya.
Baca juga: Sampah di TPA Cipayung Depok Capai 2,5 Juta Kubik, Kepala UPTD: Sudah Sangat Riskan
Adapun Depok saat ini masuk dalam wilayah adminsitrasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Padahal, kata Idris, secara geografis, budaya, dan bahasa, Depok miliki lebih banyak kesamaan dengan Jakarta.
"Saya setuju bila depok digabung ke jakata, dari segi budaya dan bahasa juga lebih dekat," ujarnya.
Bagi Idris, ketika Jakarta sudah bukan lagi ibu kota, maka pertumbuhan ekonomi harus semakin dipikirkan. Terlebih, terkait hubungan Jakarta dengan kota penyangganya.
Baca juga: Rute KRL Bogor-Depok ke Sudirman-Tanah Abang Dihapus 28 Mei, Penumpang Harus Transit di Manggarai
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.