Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Kalideres Keluhkan Tempat Penampungan Sementara Belum Terealisasi

Kompas.com - 30/05/2022, 16:17 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang korban kebakaran di Pasar Kalideres, Jakarta Barat, mengeluhkan soal pembangunan tempat penampungan sementara (TPS) yang belum terealisasi.

Koordinator Aksi Korban Kebakaran Pasar Kalideres, Noorman Al Farizy mengatakan, pada awal Februari 2022, Perumda Pasar Jaya berjanji akan membangun TPS bagi para korban kebakaran dalam tiga hingga empat pekan.

"Namun, sudah dua bulan lebih, tempat penampungan yang dijanjikan itu belum juga rampung dibangun," kata Noorman, di Jakarta, Senin (30/5/2022).

Baca juga: Kebakaran Landa Pasar Kalideres, 60 Kios Pedagang Hangus Dilalap Api

Norman mengatakan, para pedagang sudah berulang kali menanyakan janji tersebut kepada pihak Pasar Jaya. "Namun pihak Pasar Jaya selalu menjawab sedang dalam proses," kata Noorman.

Noorman mengaku tidak memercayai pernyataan tersebut, sebab menurut dia, lokasi yang seharusnya dijadikan TPS sedang tidak dalam proses pembangunan.

"Jika benar demikian, seharusnya para kuli bangunan sedang dalam pengerjaan, tapi buktinya tak ada satu pun kuli yang sedang bekerja merampungkan tempat penampungan tersebut," kata dia.

Norman berharap, pihak Pasar Jaya dapat menanggapi aspirasi para pedagang dengan serius dan menindaklanjuti pembangunan TPS. Sehingga, korban kebakaran tersebut bisa segera kembali berdagang di tempat yang layak.

Ia menuturkan, sejak kebakaran melalap kios dagangan, para pedagang sempat berhenti bekerja lantaran tidak ada biaya.

Kini para pedagang telah mendapat modal hasil pinjaman dari sejumlah sanak keluarga. Namun, para pedagang hanya bisa berdagang di emperan dekat lokasi kebakaran.

Baca juga: Curhat Pedagang yang Kiosnya Terbakar di Pasar Kalideres, Tak Sempat Selamatkan Dagangan

"Sudah enam bulan ini, kami masih terlantar. Kami terpaksa berjualan di emperan pasar dan trotoar jalan dengan barang dagangan yang seadanya. Itu pun modalnya boleh minjam minjam sama saudara," ujar Yanti, pedagang pakaian, salah satu korban kebakaran.

Korban kebakaran lainnya, Mangasi Simanungkalit, mengaku sudah enam bulan terakhir berjualan di emperan dengan barang dagangan seadanya.

"Saya ingin segera TPS selesai dibangun, agar kami dapat berjualan kembali dan tidak kehujanan serta kepanasan seperti saat ini," pungkas Mangasi.

Adapun kebakaran melanda Pasar Kalideres di Jalan Peta Selatan RT 008 RW 01, Kalideres, Jakarta Barat pada Minggu (24/10/2021) siang.

Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Sjukri mengatakan, pihaknya menerima informasi adanya laporan kebakaran pada pukul 14.49 WIB.

Akun TMC Polda Metro Jaya melaporkan ada 60 kios pasar yang terbakar. Kebakaran disebut berawal dari korsleting listrik.

Untuk korban jiwa tidak ada. Api sudah dapat dipadamkan dengan 13 mobil unit kebakaran,” tulis akun TMC Polda Metro Jaya.

Baca juga: Pedagang Korban Kebakaran Pasar Kalideres Demo ke Pemprov dan DPRD DKI, Minta Ganti Rugi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com