Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Keempat Perubahan Rute KRL, Stasiun Manggarai Ramai tapi Penumpukan Penumpang Berkurang

Kompas.com - 31/05/2022, 10:39 WIB
Sania Mashabi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, pada Selasa (31/5/2022) pagi terpantau ramai.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, meski ramai, jumlah penumpang sekitar pukul 09.15 WIB tidak terlalu menumpuk seperti hari-hari sebelumnya setelah ada perubahan rute KRL Jabodetabek.

Baca juga: Keluhan Penumpang KRL Bawa Balita dari Cibinong ke Tanah Abang, Harus Transit di Stasiun Manggarai

Banyak penumpang terlihat menunggu kedatangan kereta jurusan Stasiun Tanah Abang, Duri, Angke, dan Jatinegara, tetapi jumlah penumpang pada saat ini tidak menumpuk seperti hari sebelumnya.

Sementara itu, di peron untuk jurusan Depok hingga Bogor terlihat masih ada antrean penumpang tetapi tidak terlalu banyak.

Sebelumnya, pengguna KRL masih bingung terkait perubahan rute di lintas Cikarang/Bekasi dan Bogor/Depok/Nambo yang menyebabkan kebijakan transit di Stasiun Manggarai.

Baca juga: Pengamat Sebut Perubahan Rute KRL Rugikan Penumpang

Waku Paridi (30), salah satu pengguna KRL, mengatakan bahwa ia masih bingung harus transit ke peron mana. Ia dari Cikarang hendak menuju Jakarta Kota.

"Saya dari Cikarang mau ke Jakarta Kota. Dulu kan langsung ada di Manggarai, tapi sekarang enggak ada," ujar Waku di Stasiun Manggarai, Senin (30/5/2022).

Sesampainya di Stasiun Manggarai, Waku harus pindah ke peron 10 atau 11 untuk menuju Jakarta Kota.

"Enggak langsung sampai juga keretanya. Kadang bingung harus peron ke berapa, jadi tanya-tanya dulu. Tapi karena belum terbiasa jadi butuh proses saja. Butuh adaptasi," kata Waku.

Baca juga: Kebanyakan Penumpang, Eskalator Stasiun Manggarai Mati Mendadak

Hal sama juga diungkapkan pengguna KRL lain, Uci (30). Uci dari arah Bogor hendak menuju Tangerang.

"Saya biasa di jalur 6 Stasiun manggarai, ini pun transit. Biasanya kan enggak diarahin, tapi karena ada perubahan, jadinya membingungkan dan bikin saya muter-muter saja," ujar Uci.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com