Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2022, 16:11 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 300 kepala keluarga (KK) korban banjir yang berada di bantaran Kali Ciliwung tepatnya di Kelurahan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan akan direlokasi.

Rencana relokasi sejumlah warga itu seiring pembangunan turap sebagai penanganan banjir di lokasi tersebut.

"Kalau di Kelurahan Manggarai ada sekitar 300 KK (direlokasi). Kalau di Kebon Baru tidak ada. Lahannya sudah siap (untuk pembangunan turap) jadi warga tidak perlu direlokasi, hanya dilakukan penurapan saja," ujar Camat Tebet, Dyan Airlangga saat dikonfirmasi pada Selasa (31/5/2022).

Baca juga: Kebon Baru dan Manggarai Kerap Dilanda Banjir, Camat Usulkan Pembangunan Turap Ciliwung

Dyan mengatakan, sebanyak 300 KK warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung, tepat di Kelurahan Manggarai itu nantinya bakal direlokasi ke Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput.

Sosialisasi kepada warga mengenai relokasi itu pun disebut sudah dilakukan dan tidak ada penolakan.

"Sosialisasi sudah, kemudian pengukuran juga sudah, inventarisir sudah. Kita tinggal tunggu mereka aja," ucap Dyan.

Soal besaran uang ganti rugi kepada warga, kata Dyan, kebijakan tersebut tidak diketahui karena aturan itu merupakan kebijakan dari Dinas Sumber Daya Air (SDA).

"Ada sebagian yang sudah sertifikat yang tentu saja kita akan bayar sesuai ketentuan. Kalau memang itu aset kita, akan beri tempat tinggal di rusun yang disediakan," ucap Dyan.

Baca juga: BPBD Keluarkan Peringatan Banjir Rob untuk Wilayah Pesisir Jakarta

Dyan sebelumnya mengemukakan, upaya penanganan banjir di salah satu wilayah di kelurahan Kebon Baru dan Manggarai itu dengan cara membuat turap telah diajukan ke Sudin SDA Jakarta Selatan.

Sejauh ini proses pembangunan turap masih menunggu giliran setelah wilayah Pancoran dan Pasar Minggu selesai.

"Sudah diajukan dan diusulkan, mungkin kita tinggal tunggu giliran aja. Begitu selesai dari Pancoran bergeser ke kita," ujar Dyan.

Pembangunan turap pada bantaran Kali Ciliwung di wilayah Kelurahan Kebon Baru dan Manggarai memiliki panjang yang berbeda-beda.

Pembangunan turap di Kelurahan Kebon Baru memiliki panjang sekitar 100 meter, sedangkan untuk wilayah Manggarai 500 meter.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Rute dan Jadwal Bus Citra Raya Tangerang 2023

Rute dan Jadwal Bus Citra Raya Tangerang 2023

Megapolitan
Hari Ozon Sedunia, Pemadaman Lampu di Jakarta Juga untuk Mengedukasi Warga soal Emisi Karbon

Hari Ozon Sedunia, Pemadaman Lampu di Jakarta Juga untuk Mengedukasi Warga soal Emisi Karbon

Megapolitan
Cerita Warga Kemang Banyak yang Foto 'Prawedding' Saat Bunga Tabebuya Bermekaran

Cerita Warga Kemang Banyak yang Foto "Prawedding" Saat Bunga Tabebuya Bermekaran

Megapolitan
Klarifikasi Maxim Soal 'Suspend' Akun Ojol yang Turunkan Penumpang Tanpa Helm

Klarifikasi Maxim Soal "Suspend" Akun Ojol yang Turunkan Penumpang Tanpa Helm

Megapolitan
Lampu Sejumlah Kawasan di Jakarta Dipadamkan Sabtu Malam Demi Peringati Hari Ozon Sedunia

Lampu Sejumlah Kawasan di Jakarta Dipadamkan Sabtu Malam Demi Peringati Hari Ozon Sedunia

Megapolitan
Viral Video AC di LRT Jabodebek Bocor, Air Rembes ke Gerbong Penumpang

Viral Video AC di LRT Jabodebek Bocor, Air Rembes ke Gerbong Penumpang

Megapolitan
'Vibes' Jepang di Kemang Luntur Karena Bunga Tabebuya Berguguran, Warga Masih Banyak yang Datang

"Vibes" Jepang di Kemang Luntur Karena Bunga Tabebuya Berguguran, Warga Masih Banyak yang Datang

Megapolitan
Sosiolog UNJ Nilai Penutupan Lokalisasi di Gang Royal Tak Hentikan Masalah

Sosiolog UNJ Nilai Penutupan Lokalisasi di Gang Royal Tak Hentikan Masalah

Megapolitan
Lurah Papanggo Pelajari Syarat yang Diajukan Warga Kampung Bayam

Lurah Papanggo Pelajari Syarat yang Diajukan Warga Kampung Bayam

Megapolitan
Bertemu 5 Jenderal Purnawirawan TNI, Cak Imin: Saya Dapat Petuah dan Nasehat

Bertemu 5 Jenderal Purnawirawan TNI, Cak Imin: Saya Dapat Petuah dan Nasehat

Megapolitan
Bunga Tabebuya di Kemang Sedang Tak Mekar, 'Vibes' Jepang Pun Hilang...

Bunga Tabebuya di Kemang Sedang Tak Mekar, "Vibes" Jepang Pun Hilang...

Megapolitan
Sosiolog: Penggusuran Lokalisasi Gang Royal Harus Dilanjutkan dengan Pemberdayaan

Sosiolog: Penggusuran Lokalisasi Gang Royal Harus Dilanjutkan dengan Pemberdayaan

Megapolitan
Warga Kampung Bayam Survei ke Rusun Nagrak, Keluhkan Akses yang Sulit untuk Anak Sekolah

Warga Kampung Bayam Survei ke Rusun Nagrak, Keluhkan Akses yang Sulit untuk Anak Sekolah

Megapolitan
Pelintasan Liar di DKI Jakarta Harus Segera Ditutup Agar Tak Lagi Makan Korban

Pelintasan Liar di DKI Jakarta Harus Segera Ditutup Agar Tak Lagi Makan Korban

Megapolitan
Bersedia Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam Ajukan Syarat ke Pemprov DKI

Bersedia Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam Ajukan Syarat ke Pemprov DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com