Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berperang Lawan Hepatitis Akut Misterius, Jangan Tunda Berobat jika Anak Alami Gejala!

Kompas.com - 01/06/2022, 09:43 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peperangan melawan penyakit hepatitis akut misterius masih terus dilakukan, meskipun hingga kini belum ada satu pun masyarakat Indonesia yang terkonfirmasi terjangkit.

Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat mencatat, terdapat delapan kasus suspek hepatitis akut misterius di Jakarta Barat hingga Senin (30/5/2022).

"Per kemarin, kami masih ada delapan kasus yang terduga (hepatitis akut misterius). Kalau di DKI Jakarta itu ada 45 kasus per kemarin," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Sudinkes Jakarta Barat Arum Ambarsari saat ditemui di RPTRA Kembangan, Selasa (31/5/2022).

Baca juga: 8 Kasus Suspek Hepatitis Akut Misterius Terdeteksi di Jakarta Barat, 1 di Antaranya Meninggal Dunia

Arum menyebutkan, pasien-pasien tersebut belum terkonfirmasi terjangkit penyakit hepatitis akut. Hingga kini, pihaknya masih menanti hasil laboratorium.

"Tapi hasil laboratorium untuk memastikan apakah dia hepatitis akut atau bukan, itu belum keluar," imbuh Arum.

Ia meneyebutkan, delapan pasien tersebut terdiri dari anak-anak dan remaja di bawah usia 16 tahun.

"Untuk hepatitis akut saat ini kami masih mengumpulkan data-data dari rumah sakit untuk anak usia 0-16 tahun yang pemeriksaan fungsi livernya tinggi," kata Arum.

Baca juga: 8 Pasien Suspek Hepatitis Akut di Jakarta Barat Alami Demam dan Masalah Pencernaan

Satu di antara delapan pasien tersebut telah meninggal dunia. Pasien wafat itu merupakan salah satu pasien yang terdeteksi pada pertengahan April lalu.

Sementara itu, Arum mengatakan, tiga pasien di antaranya telah dinyatakan sembuh dan pulang ke kediaman masing-masing, sedangkan empat orang lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Gejala mual hingga menguning

Arum menceritakan, pasien-pasien suspek hepatitis akut mengalami gejala serupa, yakni demam dan masalah pencernaan.

"Gejala pasien suspek hepatitis akut tersebut bervariasi, rata-rata ada demam dan gejala pencernaan," kata Arum.

Tiga pasien yang telah sembuh juga menunjukkan gejala serupa saat menjalani perawatan di RSUD Tarakan, RS Atmajaya, dan RS Graha Kedoya.

Baca juga: 3 Suspek Hepatitis Akut Misterius di Jakarta Barat Sudah Sembuh

Ia menyebutkan, dua pasien di antaranya sempat mengalami gejala mual dan masalah pencernaan.

"Dua pasien dirawat pada 4 Mei 2022 dan dinyatakan sembuh empat hari kemudian. Pasien pun diperkenankan pulang ke rumah," kata Arum.

Kemudian, seorang pasien lainnya sempat menunjukkan gejala demam berdarah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com