JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengungkapkan, sumber polusi udara terbesar di Jakarta yakni dari sektor transportasi.
"Data tersebut berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta di tahun 2020," ujar Asep dalam keterangannya, Minggu (5/6/2022).
Baca juga: Pemukulan Anak Politikus PDI-P Dipicu Serempetan dengan Mobil Berpelat RFH
Menurut Asep, polusi udara yang dihasilkan pada sektor transportasi di Jakarta yakni Partikulat 2.5 (PM2.5), PM10, Nitrogen okside (NOx) dan Karbon monoksida (CO).
Kemudian, penyumbang polusi terbesar berikutnya di Jakarta, yakni pada sektor industri.
"Sektor industri merupakan sumber terbesar untuk polutan belerang dioksida (SO2)," ungkap dia.
Asep mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menyusun Grand Design Pengendalian Pencemaran Udara (GDPPU).
"Terdiri dari berbagai strategi untuk perbaikan kualitas udara di Jakarta," ucap Asep.
Baca juga: Mengaku Debt Collector dan Rampas Motor di Tangerang, 2 Pria Ditangkap Polisi
Menurut Asep, langkah tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan advokasi putusan gugatan udara di Jakarta yang telah diputuskan oleh Pengadilan Negeri Jakarta pada 16 September 2021.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar festival bertema Udara Bersih untuk Jakarta dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022 di Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, Minggu (5/6/2022).
Asep mengatakan, festival ini diselenggarakan sekaligus mengajak masyarakat meningkatkan udara bersih di Jakarta.
"Kita memang sama-sama ke depannya baik dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, para kolaborator dan masyarakat dapat bekerja sama untuk meningkatkan udara bersih di Jakarta," ujar Asep di Tebet Eco Park, Minggu.
Untuk meningkatkan udara bersih di Jakarta, Asep meminta masyarakat agar dapat mengurangi mobilitasnya menggunakan kendaraan pribadi untuk meminimalisir pencemaran udara.
Baca juga: Akibat Hilang Kendali, Mobil Tabrak 2 Sepeda Motor di Jalan Jenderal Sudirman
Selain itu, jajarannya juga mengimbau masyarakat untuk segera melakukan uji emisi pada kendaraan masing-masing.
"Uji emisi di Jakarta kita sedang digalakkan, sehingga adanya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan uji emisi terhadap kendaraan," kata Asep.
Menurut Asep, kualitas udara di Jakarta sejauh ini telah membaik dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
"Ya memang kalau udara di Jakarta berangsur-angsur selama satu dekade ini semakin membaik," ucap Asep.
"Kita juga juga terus berupaya menambah taman-taman di Jakarta, dan Alhamdulillah membawa dampak juga pada peningkatan udara bersih di Jakarta," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.