Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama PPDB, KCD Wilayah III Disdik Jabar Siapkan 3 Skema Alternatif Pendaftaran

Kompas.com - 06/06/2022, 20:23 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Cabang Wilayah III Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat Asep Sudarsono menyiapkan tiga skema alternatif pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun di tahun 2022.

"Kita punya tiga alternatif pendaftaran, satu di sekolah asal secara online, kedua di rumah tempat mereka berada, dan ketiga adalah di sekolah yang akan dituju," kata Asep saat ditemui Kompas.com, Senin (6/6/2022).

Baca juga: Jika Curangi PPDB 2022, Kepala Sekolah di Kota Tangerang Akan Diberhentikan

Tidak seperti tahun sebelumnya, tiga alternatif tersebut disiapkan untuk memberikan keleluasaan terhadap para calon murid di sekolah menengah atas (SMA) negeri.

Dengan disiapkan tiga alternatif tersebut, para orangtua murid tidak perlu khawatir apabila mengalami kesulitan dalam mendaftar secara daring.

"Kami siapkan dan melayani semua pendaftaran. Kita akan bantu dengan akun mereka yang dimiliki untuk dibantuk mendaftar," lanjut dia.

Selain itu, para calon siswa yang bukan dari wilayah Jawa Barat, tidak perlu merasa khawatir dan takut telat mendaftar.

Asep menjelaskan, calon murid yang bukan dari wilayah Jawa Barat tersebut cukup datang ke sekolah yang dituju untuk dibuatkan akun pendaftaran PPDB online.

Baca juga: SMKN 27 Jakpus Jadi Posko Pengaduan PPDB Jakarta 2022, Layani Aduan Verifikasi NIK dan Pendaftaran

"Untuk siswa dari luar Jabar, cukup datang ke sekolah yang dituju, nanti dari sekolah itu, akan dibuatkan akun untuk pendaftaran. Itu nanti jadi tanggung jawab sekolah terhadap siswa yang ingin mendaftar tersebut," tutur Asep.

Ia juga mengimbau kepada orangtua murid untuk tetap mengikuti dan tidak terburu-buru untuk melakukan pendaftaran.

Para orangtua juga diharapkan untuk melengkapi administrasi penunjang agar tidak ada yang terlewat.

"Orangtua tidak usah terburu-buru, gelombang I itu tanggal 6-10 Juni 2022. Apabila tidak lulus gelombang I, siswa bisa daftar kembali di gelombang II," tutup Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com