Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dindik Kota Tangerang akan Bantu Siswa Tak Mampu Masuk Sekolah Swasta Jika Tak Diterima Negeri

Kompas.com - 06/06/2022, 23:01 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang menyiapkan langkah untuk menangani tak meratanya persebaran sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di wilayah tersebut.

Hal ini dinyatakan menyusul digelarnya penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang sekolah menengah pertama negeri (SMPN) pada Juni 2022.

Kepala Dindik Kota Tangerang Jamaluddin berujar, bagi peserta yang mendaftarkan diri melalui PPDB dan tidak diterima, maka bisa mendaftar di SMP swasta.

Baca juga: Hanya Ada 1 SMPN di Pinang dan Neglasari, Dindik Tangerang: Siswa Baru Tetap Bisa Terakomodir

Khusus bagi peserta kurang mampu yang diterima di SMP swasta akan diberikan bantuan berupa uang pangkal sebesar Rp 1 juta.

"Sekarang alhamdulillah di Kota Tangerang, bagi warga tidak mampu yang tidak diterima di sekolah negeri dan masuk SMP swasta, itu dibantu uang pangkalnya Rp 1 juta," papar Jamaluddin, saat ditemui, Senin (6/6/2022).

Menurut Jamaluddin, Dindik Kota Tangerang juga bakal membiayai sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) dari siswa yang masuk ke SMP swasta, melalui program bantuan operasional penyelenggaraan (BOP).

Namun, ia mengakui bahwa tidak semua SMP swasta di Kota Tangerang menerima program BOP.

"(Untuk biaya SPP) kan dari BOP, sudah gratis," kata Jamaluddin.

Baca juga: Persebaran SMP Negeri di Tangerang Tak Merata, Ini Kata Dinas Pendidikan

"Swasta di Kota Tangerang semua menerima BOP kecuali ada beberapa sekolah yang tak menerima, seperti Penabur, Harapan Bangsa. Yang lain-lain hampir menerima semua," sambung dia.

Di sisi lain, Dindik Kota Tangerang tidak membiayai seluruh siswa kurang mampu yang tidak diterima SMPN lalu diterima di SMP swasta.

Mereka hanya membiayai sekitar 5.000 siswa dengan kriteria tersebut.

"Tahun ini 5.000 kita siapkan," kata Jamaluddin.

Diberitakan sebelumnya, Jamaluddin mengaku bahwa SMPN di Kota Tangerang paling banyak terletak di Kecamatan Tangerang, yakni sebanyak tujuh SMPN.

Baca juga: Jika Curangi PPDB 2022, Kepala Sekolah di Kota Tangerang Akan Diberhentikan

Untuk diketahui, total terdapat 33 SMPN di Kota Tangerang, berdasarkan data dari situs dapo.kemdikbud.go.id.

Saat ditanya bagaimana cara mengatasi permasalahan tak meratanya persebaran SMPN di Kota Tangerang dan dikaitkan dengan jalur zonasi PPDB, Jamaluddin menyebut bahwa jumlah SMPN di setiap kecamatan selain Kecamatan Tangerang sudah merata.

"Ya yang lain-lain kan sudah hampir rata, di tiap kecamatan ada dua SMPN," sebut dia.

Ia melanjutkan, untuk mengatasi permasalahan itu, selain warga Kecamatan Tangerang bisa mendaftar ke SMPN di Kecamatan Tangerang melalui PPDB jalur prestasi atau afirmasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com