Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI: Harga Cabai Mahal Akibat Pasokan Berkurang

Kompas.com - 10/06/2022, 21:06 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (DKPKP) DKI Jakarta Lya Imbasari menjelaskan, melambungnya harga cabai di Ibu kota disebabkan oleh pasokan yang berkurang.

Dia mengatakan, jumlah komodotas cabai yang masuk ke Jakarta dalam keadaan normal seberat 35-40 ton per hari.

"Namun saat ini pasokan yang masuk hanya berkisar 30 ton per hari," ujar Lya saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Harga Cabai Melambung Tinggi, Politikus PSI Sarankan Warga Jakarta Tanam Sendiri

Berkurangnya pasokan cabai tersebut mengakibatkan kenaikan harga yang signifikan. Lya mencontohkan, dalam sepekan terakhir cabai rawit merah besar di Pasar Induk Kramat Jati alami kenaikan sebesar 36,81 persen.

"Naik dari Rp 52.000 per kilogram menjadi Rp 71.143 per kilogram," tutur Lya.

Pasokan yang menurun tersebut, kata Lya, disebabkan daerah produsen sedang diserang hama patek serta layu daun akibat hujan yang berlangsung lama.

Gagal panen akibat perubahan cuaca tersebut mengakibatkan harga di tingkat produsen meningkat dan berimbas pada Pasar Induk Kramat Jati.

Baca juga: Info Pangan Jakarta, Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp 120.000 di 3 Pasar

Pemprov DKI Jakarta sendiri sedang mencoba memaksimalkan penggunaan mesin Controlled Atmosphere Storage (CAS) untuk memantau panen produsen dan mendapatkan harga yang lebih terjangkau.

"Perumda Pasar Jaya juga melakukan kerjasama antar daerah dengan cara pembelian langsung ke Kelompok Tani penghasil cabai," ujar Lya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com