TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan memastikan bahwa varian baru virus Corona atau subvarian Omicron belum ditemukan di wilayah Tangsel.
Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie.
"Kalau di Tangsel belum, di Tangsel masih Omicron varian yang terdahulu, bukan yang baru. Subvarian Omicron ini belum ketemu di Tangsel. Mudah-mudahan enggak ada lah," ujar Benyamin kepada wartawan, Selasa (14/6/2022).
Baca juga: Wagub DKI Minta Masyarakat Waspadai Penyebaran Subvarian Omicron
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Allin Hendalin Mahdaniar.
Allin mengatakan, belum ada temuan kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Tangsel.
"Belum, karena kan harus tahu dulu kayak dulu bahwa Omicron atau enggak itu harus diperiksa WGS (whole genome sequencing). Sampelnya dikirim ke pusat nanti bahwa ini varian apa adalah pusat," jelas Allin.
Meski demikian, Allin mengingatkan masyarakat bahwa Covid-19 masih ada.
Karena itu, Allin mengimbau masyarakat tidak abai terhadap protokol kesehatan (prokes).
Baca juga: Menkes: Kasus Kematian Pasien Subvarian BA.4 dan BA.5 Sepersepuluh dari Delta dan Omicron
Sebelumnya diberitakan, kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat setelah sempat melandai dalam beberapa pekan terakhir.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa kenaikan kasus Covid-19 beberapa waktu belakangan bukan imbas libur Lebaran 2022.
Budi mengatakan, kasus naik karena penularan virus Corona subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di banyak negara, termasuk Indonesia.
"Jadi kita confirm bahwa kenaikan ini memang dipicu oleh adanya varian baru dan ini juga yang terjadi sama di negara-negara di luar Indonesia yang mungkin hari raya keagamaannya berbeda-beda dengan kita. Jadi tiap kali ada varian baru itu (kasus) naik," kata Budi usai rapat terbatas bersama presiden dan sejumlah menteri di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/6/2022).
Baca juga: Cegah Penyebaran Subvarian Omicron, Dinkes DKI Diminta Tingkatkan Capaian Vaksinasi Booster
Di Indonesia, sejauh ini terdapat delapan kasus subvarian baru itu. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya merupakan imported case atau kasus impor yang masing-masing berasal dari Mauritius, Amerika, dan Brazil.
Ketiga warga negara itu terdeteksi subvarian BA.4 dan BA.5 saat menghadiri acara Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali, 23-28 Mei 2022.
Kemudian, lima kasus lainnya merupakan transmisi lokal, dengan rincian empat terdeteksi di Jakarta dan satu lainnya di Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.