Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpam Ajak Rekan Bobol Kantor Kontraktor Tempatnya Kerja, Polisi: Pelaku Ngakunya Pindah Kantor

Kompas.com - 20/06/2022, 19:09 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebutkan bahwa pria berinisial AH (26) memimpin pembobolan di kantor perusahaan bidang konstruksi dan pengadaan barang atau kontraktor di Jalan Raya Pondok Gede, Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

AH merupakan satpam di kantor tersebut. Ia mengajak dua rekannya, SM (27) dan IH, dalam aksi pembobolan pada Minggu (29/5/2022) lalu.

"Pelaku kenal dengan tukang parkir juga. Jadi tukang parkir enggak curiga kalau mereka ini memobobol kantor tersebut," kata Kepala Kepolisian Sektor Makasar Kompol Zaini Abdillah Zainuri saat konferensi pers, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Mengaku Tak Digaji, Satpam Ajak Rekan Bobol Kantor Kontraktor Tempatnya Kerja di Jaktim

Kepada tukang parkir, AH mengaku hendak pindahan kantor. Barang-barang yang ada di kantor itu kemudian diangkut menggunakan mobil boks.

"Ketika ditanya tukang parkir, dia (pelaku) bilang ingin pindahan kantor. Dia sudah kenal banget sama tukang parkir itu," tutur Zaini.

AH mengaku tidak digaji oleh perusahaan tersebut sehingga melakukan aksi pembobolan itu.

"Karena tidak digaji, jadi sekuriti ini mengambil barang-barang perusahaan. Itu menurut pengakuan daripada si pelaku," ujar Zaini.

Baca juga: Dua Pembobol Kantor Kontraktor di Jaktim Ditangkap, Satu Pelaku Masih Buron

Dalam aksinya, para pelaku mengambil barang-barang kantor seperti AC, sofa, meja, hingga kursi kantor.

"Pelaku menjual jarang itu melalui Facebook. Sementara untuk kerugian diperkirakan Rp 2 miliar. Namun masih dicocokkan lagi," kata Zaini.

AH dan SM ditangkap jajaran Unit Reserse Kriminal Polsek Makasar dan dijerat Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman enam tahun. Sementara itu, IH masih buron.

Sebelumnya, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Makasar Iptu Mochammad Zen mengatakan, pembobolan itu terjadi pada 29 Mei lalu, sekitar pukul 17.00 WIB.

"Terduga pelaku ada tiga, sudah kami kantongi identitasnya," ujar Zen saat dikonfirmasi, Rabu (15/6/2022).

Baca juga: Kediaman Yusuf Mansur di Tangerang Digeruduk Puluhan Orang yang Tuntut Kejelasan Program Investasi

Berdasarkan penuturan Anto, juru parkir di kantor itu, pelaku memindahkan barang-barang dari dalam kantor ke mobil boks.

Barang-barang yang dibawa antara lain komputer, laptop, printer, AC, telepon, ponsel, meja, kursi, hingga brankas berisi dokumen perusahaan.

Ketika itu Anto bertanya kepada petugas keamanan. Menurut dia, petugas keamanan menyebutkan bahwa kantor akan pindah.

"Ini perusahaan kontraktor, sudah lumayan lama buka. Pas kejadian, saya sempat tanya sama sekuritinya, katanya lagi mau pindahan," ujar Anto kepada wartawan.

Baca juga: Roy Suryo Sebut Meme Patung Candi Borobudur Mirip Jokowi Lucu, Umat Budha: Itu Sangat Melecehkan

Lantas, Anto memperkirakan pelaku bekerja sama dengan petugas keamanan. Pasalnya, para pelaku tidak merusak pintu kendati dikunci ganda.

Sementara itu, kata Anto, hanya petugas keamanan yang saat itu memiliki kunci pintu kantor.

"Pas masuk juga mereka (pelaku) enggak merusak pintu. Sekuriti kan punya kunci, jadi dibuka seperti biasa saja. Makanya saya enggak mengira kalau maling, enggak tahunya begitu," tutur Anto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com