Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusuf Mansur Disebut Tawarkan Investasi Batu Bara di Dalam Rumah Ibadah

Kompas.com - 20/06/2022, 20:10 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Jamaan Nurchotib Mansur alias Ustaz Yusuf Mansur disebut menawarkan program investasi batu bara di dalam Masjid Darussalam Kota Wisata, Bogor, Jawa Barat.

Untuk diketahui, diduga sebanyak 250 pengurus dan jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata mengikuti program investasi batu bara Yusuf Mansur.

Sekretaris Yayasan Pelita Lima Pilar, Herry M Joesoef, menuturkan bahwa ratusan orang dari Masjid Darussalam Kota Wisata mengetahui program investasi batu bara itu dari Yusuf Mansur secara langsung.

Untuk diketahui, yayasan yang bergerak di bidang keagamaan itu kini mendampingi para jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata itu dalam menangani masalah mereka dengan Yusuf Mansur.

"Jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata mengetahui investasi batu bara ya dari dia (Yusuf Mansur)," tutur Herry, saat dihubungi, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Kediaman Yusuf Mansur di Tangerang Digeruduk Puluhan Orang yang Tuntut Kejelasan Program Investasi

Katanya, Yusuf Mansur mendatangi masjid tersebut. Kemudian, Yusuf Mansur menyampaikan program investasi batu bara itu di dalam Masjid Darussalam Kota Wisata.

Dalam kesempatan itu, Herry tidak menuturkan kapan tepatnya Yusuf Mansur menyampaikan program investasi tersebut.

"Dia (Yusuf Mansur) datang ke Masjid Darussalam. Terus dia mempresentasikan bisnis di dalam masjid," ungkapnya.

Setelah itu, ratusan orang masjid tersebut sudah menggelontorkan uang investasi sejak 2009-2010.

Mereka seharusnya mendapatkan keuntungan dari investasi itu per bulan. Namun, Herry mengklaim, mereka tak kunjung mendapatkan keuntungan hingga saat ini.

Baca juga: Investor yang Geruduk Rumah Yusuf Mansur Gagal Bertemu Sang Ustaz, Pendamping: Dia Kabur...

"Investasi mulai 2009 akhir sampai 2010 awal (durasi investasi). Nah, sampai sekarang ini, enggak ada yang dikembalikan," ucapnya.

Ratusan jemaah dan pengurus Masjid Darussalam Kota Wisata mengeluarkan uang untuk investasi dengan nominal yang berbeda-beda.

Sebagai contoh, seorang marbot Masjid Darussalam Kota Wisata disebut mengeluarkan jutaan rupiah untuk investasi itu

Sedangkan, kata Herry, seorang jemaah masjid tersebut yang berinisial Z menggelontorkan uang hingga Rp 80 juta untuk investasi batu bara tersebut.

Sebagai informasi, sebagian dari pengurus dan jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata sempat menggeruduk kediaman Yusuf Mansur di Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang, pada Senin pagi ini.

Baca juga: Yusuf Mansur Disebut Tak Bayarkan Keuntungan Investasi Batu Bara Selama 12 Tahun

Sebanyak 30 orang yang menggeruduk kediaman Yusuf Mansur meminta kejelasan soal investasi batu bara itu.

Mereka meminta Yusuf Mansur agar bisa diajak berdialog. Namun, mereka hanya bertemu dengan seseorang yang mengaku kuasa hukum ustaz kondang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com