Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Deteksi Keberadaan Buron Penyiram Air Keras ke Istri, Mertua dan Anak di Bekasi

Kompas.com - 24/06/2022, 14:19 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kapolsek Sukatani Ajun Komisaris Polisi Wito mengatakan bahwa jajarannya sudah mengetahui lokasi keberadaan Kenji (25), pelaku penyiraman air keras kepada istri, ibu mertua, dan anaknya yang berusia 2 tahun.

"Lokasi terakhir masih seputar (sekitar) Cikarang," ucap Wito, saat dihubungi, Jumat (24/6/2022).

Adapun pengejaran secara intensif akan terus dilakukan oleh pihaknya guna menangkap pelaku tersebut.

Baca juga: Diduga Cekcok, Suami di Bekasi Siram Istri, Mertua, dan Anaknya dengan Air Keras

"Belum ditangkap. Masih kita lakukan pengejaran, kita lakukan secara intensif di lapangan," tutur Wito.

Meski begitu, Wito mengatakan bahwa kurangnya jumlah personel menjadi hambatan dalam proses penangkapan pelaku.

"Kita masih fokus ini dulu, anggota Buser kita cuma dua orang, saya sampai turun tangan di lapangan," imbuhnya.

Baca juga: Motif Suami di Bekasi Siram Istri, Mertua, dan Anak dengan Air Keras, Tak Terima Diminta Cerai

Diberitakan sebelumnya, pelaku yakni Kenji, menyiram istrinya, SHD (25), dengan air keras. Selain istri, mertua dan anaknya yang berusia 2 tahun turut menjadi korban.

Peristiwa kekerasan ini terjadi di Kampung Jagawana, Sukarukun, Sukatani, Kabupaten Bekasi, pada Senin (20/6/2022) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.

Penyiraman air keras bermula ketika pasangan suami istri itu cekcok. Sang istri minta bercerai karena pelaku tidak bekerja dan dianggap tidak dapat menafkahi keluarga.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan bahwa polisi kesulitan menangkap karena pelaku kerap berpindah-pindah tempat dalam pelariannya.

Baca juga: Polres Bekasi Kesulitan Tangkap Penyiram Air Keras ke Istri, Mertua, dan Anak: Pelaku Lari-lari...

"(Kesulitan) karena lari-lari, dia masih mobile, anak muda ini biasa mobile, dipakai data scientific juga masih mobile," tutur Gidion di Mapolres Metro Bekasi, Rabu (22/6/2022).

Gidion memperingatkan pelaku untuk menyerahkan diri kepada polisi sebelum dilakukan tindakan tegas.

"Jangan salahkan kami kalau kami bertindak keras, karena dia berusaha menghindar dari perbuatan pidananya," kata Gidion.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com