JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan kembali melakukan sosialisasi mengenai perubahan nama jalan di delapan titik di wilayah tersebut. Sosialisasi akan dilakukan hingga menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, sosialisasi tersebut dilakukan setelah adanya penolakan dari masyarakat terkait perubahan nama jalan tersebut.
"Kita akan sosialisasi terus, mereka (warga) menolak karena belum disosialisasikan," ujar Irwandi saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (1/7/2022).
Jika memungkinkan, kata Irwandi, jajarannya akan memanggil ketua RT dan RW yang tempat tinggalnya terdampak perubahan nama jalan.
Hal itu dimaksudkan untuk meyakinkan masyarakat bahwa perubahan nama jalan tidak membawa dampak buruk bagi warga.
Baca juga: Tak Pernah Dilibatkan Sosialisasi, Warga Tanah Tinggi Tolak Nama Jalan A Hamid Arief
"Kalau perlu RT dan RW kita panggil, kita kumpulkan untuk diberikan sosialisasi," ucap Irwandi.
"Bahwa perubahan jalan itu tidak merugikan masyarakat, mereka harus diyakinkan," sambung dia.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengganti nama 22 jalan di Jakarta dengan nama tokoh-tokoh Betawi.
Perubahan nama jalan tersebut menuai beragam respon dari masyarakat.
Fajri, Ketua Rukun Tetangga (RT) 10 Rukun Warga (RW) 06, Tanah Tinggi, Johar Baru, menyatakan ia menolak perubahan nama jalan di wilayah tempat tinggalnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.