Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsep Kampung Gembira Gembrong Menghadap ke Kali Cipinang, Anies: Sungai Jangan Dibelakangi, Harus di Depan

Kompas.com - 01/07/2022, 16:17 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, revitalisasi permukiman korban kebakaran Pasar Gembrong, RW 001 Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, mengusung konsep "water front city", di mana sungai akan menjadi bagian dari halaman depan permukiman tersebut.

Sungai yang dimaksud yaitu Kali Cipinang yang berdiri di samping permukiman RW 001 Cipinang Besar Utara.

"Kami berharap, konsep yang dibangun di sini nantinya adalah konsep menghadap sungai. Sungainya jangan dibelakangi, sungainya harus dijadikan sebagai halaman depan," kata Anies saat memberikan pidato pada groundbreaking revitalisasi, Jumat (1/7/2022).

Baca juga: Anies Pastikan Korban Kebakaran Pasar Gembrong Bisa Tinggal Sementara di Rusun CBU Tanpa Dipungut Biaya

Revitalisasi ditargetkan rampung pada September 2022. Permukiman pasca-revitalisasi nantinya akan diberi nama Kampung Gembira Gembrong.

Ada 136 unit yang akan dibangun dan menelan biaya Rp 7,8 miliar. Anggaran revitalisasi itu bersumber dari Baznas Bazis.

"Kami mengikuti peraturan daerah bahwa bangunan dari muka sungai itu berjarak sekitar lima meter," ujar Wakil Ketua IV Baznas Bazis, Nasir Tajang, saat ditemui di lokasi, Jumat.

Nantinya, jarak lima meter antara tepi Kali Cipinang dan bangunan itu akan dibuat jogging track atau lintasan lari.

"Kemudian kami buat multifungsi. Jadi di pinggir sungai itu bisa buat lari, olahraga, dan kami juga akan siapkan fasilitas olahraga di situ," kata Nasir.

Baca juga: Kampung Gembira Gembrong Akan Dibuat Warna-warni, Menghadap ke Sungai dan Dilengkapi Jogging Track

Nasir juga mengungkapkan alasan Kampung Gembira Gembrong mengusung konsep warna-warni.

"Memang konsepnya gembira. Jadi kami harapkan betul masyarakatnya bisa senang dan bahagia," ujar Nasir.

"Kemudian kami mengangkat nilai-nilai sejarah, karena dulunya ini kan banyak pedagang mainan. Jadi supaya ada nilai sejarah bahwa dulunya itu mereka adalah pedagang mainan, makanya atapnya akan ada warna-warni," imbuh dia.

Nasir menambahkan, hunian-hunian yang akan dibangun nantinya maksimal dua lantai.

"Dulunya mereka (warga) buang air kecilnya di toilet umum, sekarang setiap rumah dikasih toilet," kata Nasir.

Baca juga: Anies Ditanya Warga Korban Kebakaran Pasar Gembrong: Bagaimana supaya Ekonomi Lancar Lagi, Pak?

Kebakaran Pasar Gembrong terjadi pada Minggu (24/4/2022) malam hingga Senin (25/4/2022) dini hari.

Setidaknya ada 400 bangunan yang hangus terbakar dalam kejadian tersebut. Luas area yang terbakar mencapai 1.200 meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com