Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penusukan Ibu dan Anak oleh Pria Beratribut Polisi di Bekasi...

Kompas.com - 01/07/2022, 20:32 WIB
Tria Sutrisna,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Bantargebang membeberkan kronologi kasus penusukan ibu dan anak oleh seorang pria beratribut polisi di Jalan Cipete Raya, Mustika Jaya, Kota Bekasi.

Kapolsek Bantargebang Kompol Samsono menjelaskan, kejadian bermula ketika seorang pria tak dikenal datang ke rumah korban berinisial SR dan menanyakan keberadaan suaminya.

"Korban SR menjawab bahwa suami belum pulang. Pelaku kemudian langsung menutup pintu rumah dari dalam," ujar Samsono dalam keterangannya, Jumat (1/7/2022).

Mengetahui hal itu, anak korban yakni MER yang juga berada di dalam rumah meminta agar pelaku tidak menutup pintu.

Bersamaan dengan itu, pelaku langsung mengambil pisau dan menusukkannya ke tubuh SR.

Baca juga: Pria Pakai Atribut Polisi Tusuk Ibu dan Anak di Bekasi, Awalnya Cari Suami Korban

 

MER yang panik pun langsung mencoba kabur dan meminta pertolongan kepada warga sekitar.

"Namun, pelaku mengejar dan menjambak rambut serta membenturkan (kepala korban) ke tembok. Korban mengalami memar dan luka robek pada kepala belakang sebelah kiri," kata Samsono.

Setelah itu, pelaku yang mengenakan atribut polisi itu pun melarikan diri dari lokasi kejadian menggunakan sepeda motornya.

Sementara itu, warga setempat langsung berdatangan ke lokasi dan mengevakuasi kedua korban ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Pelaku melarikan diri dengan sepeda motor pelaku. Kemudian warga datang dan para korban langsung dibawa ke Rumah sakit Puspa Husada Jatimulya Tambun," ungkap Samsono.

Baca juga: Pria Beratribut Polisi Tusuk Ibu dan Anak di Bekasi, Polsek Bantargebang Lakukan Penyelidikan

Hingga kini, Samsono menyebut bahwa kepolisian masih terus menyelidiki kasus penusukan tersebut.

Penyidik pun belum dapat memastikan siapa sosok pelaku penusukan yang disebut mengenakan atribut polisi itu.

"Iya (pakai atribut polisi), tapi belum bisa dipastikan apakah anggota atau bukan," ucap Samsono.

"Korban dan keluarganya ini enggak kenal sama pelaku, dan merasa enggak punya permasalahan tertentu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com