Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Remaja Citayam di Terowongan Kendal, Anies: Siapa Pun Berhak ke Sudirman

Kompas.com - 10/07/2022, 21:21 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merespons fenomena remaja dari luar Jakarta yang kerap mendatangi kawasan Sudirman, khususnya Terowongan Kendal.

Anies mengatakan bahwa kawasan Sudirman merupakan milik seluruh masyarakat Indonesia. Ia menekankan, setiap orang berhak berada di kawasan tersebut.

"Ketika muncul fenomena masyarakat berkumpul dari banyak tempat, jangan pernah anggap ada hak atas gaya, ada kepemilikan atas gaya," ungkap Anies di Lebak Bulus, Minggu (10/7/2022).

Baca juga: Pesan Anies untuk Remaja Citayam yang Berbondong-bondong Nongkrong di Terowongan Kendal

"(Jangan menganggap) bahwa yang berhak di jalan sudirman itu hanya yang gayanya ABC, yang di luar gaya itu enggak boleh. Enggak, ini adalah milik Indonesia, siapa saja dengan kebiasaannya, dengan caranya," imbuh Anies.

Sementara, ia justru merasa bangga ketika kawasan Berorientasi Transit (TOD) Dukuh Atas menjadi daya tarik bagi warga luar Jakarta untuk berwisata di Jakarta.

"Alhamdulillah, sekarang kawasan itu menjadi kawasan di mana orang-orang datang menikmati suasananya, menikmati gedung tingginya, jadi ini sebuah hasil yang dulu kita sempat bayangkan," ungkap Anies.

Anies kemudian mengenang proses transformasi kawasan Dukuh Atas yang dianggapnya menuai kontroversi.

"Ingat waktu itu sempat kontroversi karena melebarkan jalan untuk pejalan kaki, berdampak mengurangi jalan untuk kendaraan bermotor," kenang Anies.

Baca juga: Remaja Citayam Berbondong-Bondong Nongkrong di Terowongan Kendal, Anies: Bukti Jakarta Inklusif

Padahal, kata Anies, Jalan Jenderal Sudirman didesain untuk menjadi complete street yang memiliki trotoar, tempat sepeda, tempat transportais unum hingga kendaraan pribadi.

"Sehingga tempat ini yang dulunya orang keluar-masuk Sudirman menggunakan kendaraan pribadi, bahkan pindah antar gedung pun kendaraannya pribadi, sekarang mereka bisa jalan kaki dan masyarakat luar kawasan sudirman itu bisa jalan-jalan ke sana," pungkas Anies.

Sebelumnya, rombongan remaja asal Citayam dan sekitarnya belakangan menyita perhatian publik.

Mereka kerap menongkrong sembari membuat konten media sosial Tiktok di sekitar taman Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Dukuh Atas, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Kebon Melati Muhamad Alfarabi mengatakan, anak-anak itu mengetahui tempat nongkrong di Stasiun MRT Dukuh Atas karena pernah tinggal di wilayah Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pihak kelurahan mendapatkan cerita itu dari Ketua RW 007 Kelurahan Kebon Melati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com