Proses investigasi itu sendiri akan dilakukan, setelah truk yang masih mengangkut bahan bakar bio solar tersebut sudah dievakuasi terlebih dahulu.
Setelah proses evakuasi rampung, maka proses investigasi dapat segera dilakukan.
Wildan memprediksi, proses investigasi akan berlangsung selama satu hingga dua hari.
"Mudah-mudahan secepatnya. Saya untuk besok, bisa periksa kendaraan, bisa wawancara pengemudinya. Mungkin, 1-2 hari sudah punya gambaran apa yang terjadi, karena mengukur jalan (turunan) juga mudah. Jadi, mudah-mudahan lancar," pungkas Wildan.
Senada dengan KNKT, pihak kepolisian pun menyatakan hal yang sama.
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan terus mendalami penyebab insiden kecelakaan maut tersebut.
Direktur Penegak Hukum Korlantas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Aan Suhanan mengatakan, kecelakaan tersebut bisa terjadi karena persoalan teknis atau kesalahan manusia (human error).
"Untuk mengetahui hal tersebut (penyebab kecelakaan), masih terlalu dini, ya. Bekas yang ada di TKP, tidak ada bekas teknis, jadi ini penyebabnya bisa berbagai macam, bisa faktor manusia, bisa faktor teknis, atau bisa juga faktor jalan," kata Aan.
Untuk menyelidiki penyebab kecelakaan, kata Aan, polisi akan melakukan olah tempat kejadian perkara dan melakukan investigasi secara mendalam.
Baca juga: Truk Pertamina Kecelakaan di Cibubur, Siapa yang Bertanggung Jawab?
"Nah ini (metode olah) TKP menggunakan teknik investigasi, yang artinya menggunakan berbasis IT, dengan accident analysis, akan menggambarkan kembali sebelum kejadian, saat kejadian, dan setelah kejadian," tutur Aan.
"Nanti akan tercatat bagaimana posisi kecepatan (truk) dan sebagainya," ujar Aan singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.