Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Remaja "SCBD" Dapat Cuan Hasil Endorse Dadakan di "Citayam Fashion Week" Dukuh Atas...

Kompas.com - 26/07/2022, 12:48 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

"Ya rezeki, Bang. Saya mah terima aja. Mau barang, mau duit, ayo aja. Saya tas sudah pernah dapet, baju, celana, topi pernah. Sepatu yang belom, ini punya kakak," kata Irgi.

Setelah selesai melakoni pekerjaannya sebagai "model jalanan" di Citayam Fashion Week, Irgi dan Dirga pun bersantai di pedestarian.

Baca juga: Roy Citayam, Sukses Raup Cuan dan Jadwal Kolaborasi Sebulan Penuh

Mereka berbincang dan bercanda ria dengan sejumlah teman sebaya yang sebetulnya baru mereka kenal ketika menongkrong di Dukuh Atas.

"Ayo bang kita nongkrong aja, barengin," kata Dirga sambil bertegur sapa dengan anak-anak sepantarannya.

Menurut Dirga, saling bertegur sapa satu sama lain dengan orang yang belum atau baru dikenal, hingga mengajak nongkrong bersama merupakan sebuah hal biasa.

Cara mengasyikkan itu sudah menjadi kebiasaan para muda-mudi yang berkumpul di Dukuh Atas, jauh sebelum munculnya istilah Citayam Fashion Week.

Baca juga: Ini Penjelasan Citayam Fashion Week Sah Diajukan sebagai Merek meski Mengandung Nama Daerah

"Kita-kita orang kan ada grup bang dulu. Cuma saya udah keluar, banyak juga yang keluar, bikin grup baru," ucap Dirga.

Berawal dari nongkrong

Para remaja di kawasan Dukuh Atas, khususnya sebelum dikenal sebagai "Citayam Fashion Week", mulanya hanya ingin berkumpul dan sekadar berfoto untuk kebutuhan pribadi.

Tidak pernah terlintas dalam benak mereka bisa mendapatkan uang dengan cara berpakaian dan kepercayaan diri untuk berpose di pinggir jalan. Semua semata untuk kepuasan pribadi.

"Ya awalnya mah nongkrong-nongkrong aja, kenalan. Ngonten-ngonten, bukan endorse-an. Sama juga, dulu gitu sama Bonge, kenal-kenalannya ya di sini," kata Dirga.

Hal senada disampaikan oleh Gita (16) warga Kampung Pulo, Depok. Pemukiman yang berada tak terlalu jauh dari Stasiun Citayam, Depok.

Baca juga: Eksistensi Dukuh Atas, Bermula dari Viralnya Asmara Bonge-Kurma hingga Ancaman Tersingkir oleh Kalangan Atas

Remaja perempuan itu mengaku sudah sejak dulu mampir ke kawasan berorientasi transit Dukuh Atas, bersama teman-teman sebayanya.

"Ya dari dulu sering ke sini. Rame-rame, biasanya ceweknya empat, cowoknya tiga. Cuma sekarang lagi enggak ikut semua," kata Gita.

Seiring berjalannya waktu, kata Gita, kawasan Dukuh Atas semakin viral di jagad maya dan ramai dikunjungi. Mereka yang kerap nongkrong sambil "ngonten" mulai menjadi sorotan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com