KSO yang dipimpin Adhi Karya mendapat nilai teknis 60,17, sedangkan KSO yang dipimpin Wika Gedung mendapat nilai 66,14.
Nilai KSO yang dipimpin Adhi Karya lebih rendah karena tidak memenuhi beberapa kategori penilaian teknis.
Baca juga: Penjelasan Jakpro soal Lelang Proyek Jakarta International Stadium yang Diprotes
Setelah itu, panitia lelang menilai penawaran harga dari kedua KSO.
Penawaran harga dibandingkan dengan harga perkiraan sendiri (HPS) yang dibuat oleh konsultan Jakpro. HPS proyek JIS, yakni Rp 4,4 triliun.
KSO yang dipimpin Adhi Karya menawarkan harga Rp 3,78 triliun, sedangkan penawaran harga KSO yang dipimpin Wika Gedung sebesar Rp 4,08 triliun.
Dari penawaran harga tersebut, KSO yang dipimpin Adhi Karya mendapat nilai 15, sedangkan KSO yang dipimpin Wika Gedung memperoleh nilai 27,78.
Nilai yang diperoleh KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya lebih rendah dibandingkan pesaingnya, meskipun menawarkan harga lebih murah.
Alasannya, kata Iwan, panitia lelang membandingkan penawaran harga tersebut dengan HPS.
"Ada aturan dari sisi nilai kewajaran, harga wajar, kami tidak mau ada peserta tender yang banting harga, tetapi kualitasnya jauh di bawah standar," tutur Iwan.
Baca juga: Jakpro Jelaskan Penyabab Robohnya Pagar Pembatas Tribun Utara JIS
Berdasarkan penilaian teknis dan harga, KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP dinyatakan sebagai pemenang lelang proyek JIS.
Iwan menjelaskan, panitia lelang memberikan waktu tiga hari setelah pengumuman pemenang untuk masa sanggah.
Peserta lelang yang tidak menerima hasil lelang bisa menyanggah dengan syarat memberikan jaminan 1 persen dari nilai proyek atau HPS Rp 4,4 triliun. Uang jaminan akan dikembalikan jika sanggahan itu terbukti.
Namun, Iwan menyebut tidak ada yang menyanggah hasil lelang itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.