Salah satunya penggabungan data pelanggan. Dalam sistem Palyja memakai penyebutan norek (nomor rekening). Sedangkan Aetra menggunakan nopel (nomor pelanggan).Nantinya, itu akan diintegrasikan oleh PAM Jaya.
"Kami menggunakan Oracle yang juga dipakai oleh Aetra dan Palyja, kami kemudian mengintegrasikan semuanya. Pengintegrasian ini sebenarnya bisa disebut proses merger, akuisisi, atau bisa apapun itu namanya," kata dia.
Untuk sumber daya manusia (SDM), Syahrul menyebutkan, di fasilitas-fasilitas yang dikelola oleh mitra swasta, terdapat ribuan karyawan PAM Jaya dan karyawan mitra swasta.
Untuk karyawan PAM Jaya yang lingkup pekerjaannya berada di Aetra dan PALYJA atau disebut "seconded employee", per 1 Februari 2023 akan kembali ditarik oleh PAM Jaya.
"Sedangkan karyawan Aetra dan PALYJA itu statusnya gimana? Itu internal Palyja dan Aetra," katanya.
Baca juga: Tahun Ini, PAM Jaya Fokus Sediakan Suplai Air dari Pesanggrahan-Ciliwung
Mengenai kemungkinan mereka akan direkrut oleh PAM Jaya, hal itu masih dalam taraf kajian dengan memanfaatkan tanggal 1 Agustus 2022 sampai 31 Januari 2023 sebagai masa transisi.
Berbagai langkah tersebut dibutuhkan oleh PAM Jaya, karena perusahaan memiliki target pada tahun 2030 punya dua juta pelanggan, dengan capaian pendapatan Rp30 triliun di tahun yang sama.
Hal itu membutuhkan SDM yang mumpuni hingga sistem yang memadai. "Artinya memang proses transisi yang dimulai dari tanggal 1 Agustus 2023, nanti sangat krusial," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.