Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat DPRD DKI Cecar PT Transjakarta soal Maraknya Kecelakaan dan Pelecehan Seksual di Dalam Bus...

Kompas.com - 02/08/2022, 10:02 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi B DPRD DKI Jakarta telah menggelar rapat kerja beragenda monitoring dan evaluasi rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) kepada PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) pada Senin (1/8/2022).

Rapat kerja yang digelar di Gedung DPRD DKI Jakarta itu dihadiri oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Direktur Utama PT Transjakarta M Yana, dan lainnya.

Saat rapat, Yana mendapatkan berbagai sorotan mengenai transjakarta yang kembali kerap terlibat kecelakaan lalu lintas pada 2022, usai diberikan rekomendasi oleh KNKT pada Desember 2021.

Baca juga: Cecar PT Transjakarta Saat Rapat Kerja, Ketua DPRD DKI: Mending Operator Sedikit, tapi...

Kecelakaan itu antara lain terjadi pada 10, 12, dan 16 Juli 2022, saat itu bus transjakarta terlibat kecelakaan lalu lintas di Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat.

Akibatnya, tiga orang tewas.

Kecelakaan pada 16 Juli 2022 di Jalan Raya Salemba, Jakarta Pusat, menyebabkan seorang perempuan paruh baya meninggal karena terlindas.

Pada 12 Juli 2022 di Jalan Sunter Karya, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, seorang pengendara motor tewas.

Kemudian, kecelakaan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada 10 Juli 2022, menewaskan seorang peseda.

Direksi Transjakarta dicecar ketua DPRD DKI

Untuk diketahui, KNKT memberikan sejumlah rekomendasi kepada PT Transjakarta usai badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta itu kerap terlibat kecelakaan pada 2021.

Salah satu rekomendasinya adalah pembentukan divisi keselamatan di PT Transjakarta.

Pada mulanya, Direktur Operasi dan Keselamatan PT Transjakarta Yoga Adiwinarto memaparkan soal tugas pokok dan fungsi dari departemennya.

Mendengar pemaparan tersebut, Ketua DPRD DKI Jakarta sekaligus Koordinator Komisi B DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi langsung memberi respons.

Prasetyo menilai bahwa kinerja dari mitra PT Transjakarta yang menyediakan bus sekaligus pramudinya, yakni operator, tidak optimal.

"Kalau bicara teori, paparan Mas Yoga tuh hebat. Tapi, implementasi di lapangan, saya melihat para operator tuh pada enggak bener," papar Prasetyo dalam rapat tersebut.

Baca juga: Transjakarta Ungkap 3 Mitra Operator Busnya yang Kerap Terlibat Laka Lantas

Prasetyo pun bertanya soal bagaimana proses perusahaan penyedia bus dan pramudi menjadi operator PT Transjakarta.

Belum dijawab oleh Yoga, Prasetyo langsung menyebutkan bahwa sopir bus transjakarta sering tidak bertanggung jawab ketika mengemudikan bus.

"Dan saya sering melihat (sopir) transjakarta itu, dia ya kayak orang enggak punya tanggung jawab membawa mobil," ucap Prasetyo.

Dalam kesempatan itu, Prasetyo menegaskan bahwa PT Transjakarta harus memutus kerja sama dengan mitranya yang kini masih sering terlibat kecelakaan lalu lintas.

"Sekarang kalau memang enggak bener, keluar," tegas Prasetyo.

Baca juga: Singgung Kasus Pelecehan dalam Bus, Komisi B DPRD DKI: Apa yang Akan Dilakukan Transjakarta dan Dishub?

Pemutusan mitra, kata dia, harus dilakukan karena nyawa warga Ibu Kota menjadi taruhannya.

Prasetyo pun menyinggung beberapa kasus yang melibatkan transjakarta hingga menimbulkan korban jiwa.

"Karena bukan apa-apa, sekali lagi, ini nyawa orang. Tanggung jawab kami sebagai pemerintah," tutur dia.

Prasetyo juga menilai bahwa jumlah operator yang sedikit lebih baik dibandingkan dengan memiliki operator banyak yang tidak jelas.

"Mending operator sedikit, tapi bobot-bebetnya jelas," ujar Prasetyo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com