Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, Tarif Integrasi Transportasi Umum DKI Jadi Rp 10.000 Bakal Diterapkan Pertengahan Agustus Ini

Kompas.com - 04/08/2022, 14:49 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan tarif terintegrasi untuk transportasi sebesar Rp 10.000 per orang segera terealisasi.

Tarif terintegrasi antarmoda di DKI Jakarta melalui sistem tiket JakLingko siap diterapkan dan dinikmati oleh pengguna transportasi umum pada pertengahan Agustus ini.

Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin mengatakan, tarif perpindahan antarangkutan umum sebesar Rp 10.000 tinggal menunggu payung hukum dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui keputusan gubernur (kepgub).

Nantinya, kata Kamaluddin, penerapan tarif terintegrasi ini bukan sekadar uji coba lagi. Menurut dia, dari Pemprov DKI Jakarta sudah mendapatkan rekomendasi dari DPRD untuk tarif integrasi ini.

"Targetnya pertengahan bulan Agustus ini diluncurkan," kata Kamaluddin, dilansir dari Antara, Kamis (4/8/2022)

Baca juga: Rapat Berjalan Alot, Tarif Angkutan Terintegrasi Tak Kunjung Disetujui DPRD DKI

Dengan demikian, Kamaluddin menuturkan, integrasi tarif untuk moda TransJakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta akan berlaku maksimal Rp 10.000 untuk perjalanan maksimal tiga jam.

Namun, jika hanya menggunakan satu jenis moda, pengguna tetap dikenakan tarif normal sesuai operator.

Selain itu, pengguna transportasi juga bisa merencanakan perjalanan sekaligus membayar tiket melalui aplikasi dan kartu JakLingko yang juga segera diluncurkan.

Aplikasi JakLingko dapat diunduh melalui sistem berbasis Android (PlayStore) dan iOS (AppStore).

Melalui aplikasi tersebut, pengguna dapat memilih opsi transportasi yang tercepat ataupun yang terjangkau.

Penerapan tarif integrasi maksimal Rp 10.000 ini akan berlaku selama enam bulan ke depan, kemudian dievaluasi kembali.

Baca juga: Pengamat Sarankan Tarif Terintegrasi Transportasi di Jakarta Bisa Ikut Dinikmati Warga Bodetabek

JakLingko memproyeksi, dengan tarif yang lebih terjangkau ini, jumlah penumpang yang menggunakan angkutan umum akan meningkat hingga 16 persen di setiap moda transportasi dalam satu tahun pertama.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, sebanyak 60 persen warga Ibu Kota menggunakan lebih dari satu moda transportasi.

Sebanyak 20 persen warga Ibu Kota lebih menggunakan tiga moda dan sisanya menggunakan satu moda.

Kamaluddin meyakini kebijakan ini bakal efektif karena 98 persen wilayah Jakarta sudah dapat dijangkau oleh angkutan umum, meskipun harus berpindah moda.

"Kami optimistis sesuai dengan proyeksi ini, akan menarik minat banyak pengguna, dan juga mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum," kata Kamaluddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com