Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Jakarta Sediakan Wahana "Train to Apocalypse", 8.000 Tiket hingga 17 Agustus Ludes Terjual

Kompas.com - 12/08/2022, 16:04 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta menyediakan wahana Train to Apocalypse layaknya adegan film Train to Busan.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT LRT Jakarta, Sheila Indira Maharshi berujar 8.000 tiket wahana itu sudah habis terjual hingga 17 Agustus mendatang.

"Kami sudah memastikan kegiatan ini sama sekali tidak mengganggu operasional maupun pelayanan dan tentunya tetap kami memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan penumpang," kata Sheila dilansir dari Antara, Jumat (12/8/2022).

Baca juga: Hadirkan Wahana Zombi Train to Apocalypse, LRT Akui untuk Genjot Jumlah Penumpang

Wahana yang cocok bagi pengunjung penyuka dunia misteri ini hadir setiap hari pada 5 Agustus hingga 11 September 2022.

Sensasi Train to Apocalypse ini bisa dijajal melalui Stasiun Boulevard Utara, Kelapa Gading, Jakarta Utara dan Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, pukul 14.04 - 21.24 WIB.

Adapun harga tiket wahana ini pada hari kerja Rp 60.000 per orang. Sementara untuk akhir pekan, harga tiket wahana ini Rp75 ribu per orang.

Harga tiket tersebut, sudah termasuk tiket perjalanan kereta dari Boulevard Utara ke Velodrome.

Sheila mejelaskan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta itu menyediakan tanda pengenal khusus bagi pengunjung wahana itu untuk membedakan dengan pengunjung harian LRT Jakarta.

Baca juga: Wahana Train to Apocalypse Dipastikan Tak Ganggu Operasional LRT Jakarta

Begitu pula tempat penukaran tiket dengan tanda pengenal khusus, terpisah dari gerbang masuk pengunjung harian di stasiun kedua (S02) LRT Jakarta di Jalan Boulevard Utara, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Teman-teman bisa melihat, rute (flow) pengunjung wahana itu berbeda dengan rute yang dilewati penumpang dan di (gerbong) kereta, juga kami kasih sekat (backdrop), sehingga tidak mengganggu kenyamanan penumpang reguler," kata Sheila.

Kegiatan Train to Apocalypse itu setiap harinya melewati sekitar lima stasiun, dari Stasiun Boulevard Utara - Boulevard Selatan - Pulo Mas - Equestrian - Velodrome.

Menurut Sheila, LRT Jakarta sudah berkali-kali melaksanakan kegiatan yang mendukung industri kreatif seperti misalnya peragaan busana muslim (fashion show) hingga tarian barongsai saat perayaan Imlek.

Namun, kehadiran Train to Apocalypse di LRT Jakarta rupanya disambut antusias oleh masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com