JAKARTA, KOMPAS.com - Jamal (22), mantan karyawan situs judi online yang menjadi korban penyekapan dan penganiayaan di bekas kantornya di Penjaringan, Jakarta Utara mengungkapkan ada oknum aparat yang terlibat pada saat pemukulan.
Menurut Jamal, ada beberapa dari sekitar 15 orang pelaku penganiayaan pada April 2022, yang merupakan oknum aparat.
"Awal mulanya saya kan memakai uang sekitar Rp 13 juta, setelah itu saya diinterogasi oleh bos situs ini dan oknum aparat di situ," kata Jamal, , dilansir dari Tribun Jakarta, Jumat (12/8/2022).
"Baru saya dilemparin lagi ke oknum aparat lainnya untuk dipecutin dan digebukin sama orang-orang sana, di ruangan itu saya dipecutin pakai selang," sambungnya.
Jamal menuturkan, penyekapan ini terjadi April 2022 silam, saat ia sudah sekitar setahun bekerja di perusahaan situs judi online itu sebagai customer service.
Tugas Jamal di kantor itu adalah melakukan transaksi alias transfer uang kepada para pemain yang menang setelah bertaruh di situs judi online tersebut.
Jamal bercerita dan mengakui bahwa awalnya ia memang memakai uang perusahaan sebesar Rp 13 juta tanpa diketahui atasan.
Tiba-tiba, pada 12 April 2022, ketika Jamal baru saja tiba di kantornya, ia dipanggil atasan ke salah satu ruangan kosong.
"Saya dibawa ke ruangan yang tadinya tempat isolasi buat Covid-19, karena sudah enggak ada Covid-19 lagi jadi kosong," kata Jamal.
Baca juga: Polda Metro Gerebek Kantor Judi Online di Pantai Indah Kapuk, 78 Orang Ditangkap
Di dalam ruangan kosong itu, atasan kemudian meminta Jamal mengakui telah memakai uang kantor dengan nilai belasan juta rupiah.
Jamal memang awalnya tidak jujur dan terus mengelak hingga akhirnya pukulan dari salah satu pegawai mendarat di wajahnya.
Setelah berkali-kali dipukul itulah Jamal akhirnya mengakui bahwa dirinya telah memakai uang kantor diam-diam senilai Rp 13 juta.
Dalam pengakuannya, Jamal juga menceritakan bahwa uang belasan juta rupiah itu dipakai untuk memenuhi kebutuhan keluarga, termasuk mencukupi keperluan anak semata wayangnya.
Pengakuan dosa Jamal ternyata tak membuat emosi orang-orang di dalam kantor judi online itu mereda.
Mereka malah terus-terusan menyiksa Jamal dengan memecutnya menggunakan selang, menyundutnya dengan rokok, mencekokinya obat-obatan, hingga mengaraknya bertelanjang dada berkeliling ruko.