Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Tewas Setelah Menabrak Trotoar di Kemanggisan

Kompas.com - 23/08/2022, 22:21 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengendara motor tewas dalam kecelakaan tunggal di Jalan Kemanggisan Utama Raya, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (23/8/2022) siang.

Kanit Laka Lantas Satwil Jakarta Barat AKP Hartono mengatakan, pengendara motor Yamaha Mio B 6485 BVB tersebut berinisial GS, warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Berdasarkan pemeriksaan, kata Hartono, korban kecelakaan ketika melaju dari arah utara di Jalan Kemanggisan Raya.

"Setibanya dekat kantor SiCepat, pemotor hilang kendali lalu menabrak trotoar dan terjatuh di saluran air," kata Hartono dalam keterangannya, Selasa.

Baca juga: Tabrak Trotoar di Tugu Manggis Palmerah, Pengendara Motor Tewas di Lokasi Kejadian

Hartono menuturkan, akibat kecelakaan itu, korban mengalami luka pada bagian kepala dan meninggal seketika.

"Pengendara motor mengalami luka pada kepala dan meninggal dunia di tempat kejadian perkara," ungkap Hartono.

Sementara itu, menurut saksi mata, Oki (29), korban mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi lalu menabrak trotoar.

"Posisinya mungkin kencang ya, antara kecepatan 60 sampai 100 gitu. Posisinya itu ada gojek di depan dia, dan korban di belakangnya oleng. Terus motor hantam trotoar," kata Oki kepada wartawan, Selasa.

Saat terjadi kecelakaan, Oki mendengar bunyi benturan dan melihat sepeda motor terguling. Setelah itu, Oki dan  warga lainnya mencari keberadaan pengendara motor.

"Saya nyariin korbannya enggak ada. Ternyata dalam selokan. Kepalanya terbentur sama beton. Kayaknya terbentur dua kali, di trotoar dan selokan," kata Oki.

Baca juga: Pengendara Motor Tewas Setelah Hilang Kendali dan Tertabrak Angkot di Jagakarsa

Saat itu, Oki mengenali korban adalah teman sekolahnya berinisial GS. Ia pun melihat korban sudah terkapar tidak bergerak dengan luka di kepala dan bagian tubuh lainnya.

Kemudian, kata Oki, seorang perempuan yang mengaku sebagai perawat datang memberikan pertolongan pertama. Namun, perempuan itu mengatakan, tidak ada tanda-tanda kehidupan pada tubuh korban.

"Kata dia (perawat) 'Ini sudah enggak bisa bertahan. Darahnya banyak keluar terus tanda-tanda denyut nadi dan jantung enggak ada' kata dia. Terus sekitar 15 menit, mobil jenazah datang. Jenazah langsung dibawa ke rumah korban, dikawal sama ojol ke Duri Kepa," ungkap Oki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com