Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Miliki 75 Unit hingga Usung Konsep Mezanin

Kompas.com - 26/08/2022, 08:43 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung di Jalan Kavling DPR Kampung Pulo Jahe, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, pada Kamis (25/8/2022).

Kampung susun itu khusus didirikan untuk warga eks Bukit Duri, Jakarta Selatan, yang kediamannya digusur medio 2016 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Selain memamerkan kampung susun tersebut, saat peresmian Anies juga sempat beberapa kalo menyinggung Ahok dan program penggusuran kala dirinya menjagi Gubernur DKI Jakarta.

Baca juga: Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung Diresmikan, Intip Fasilitasnya

 

Diresmikan Anies

Pada Kamis pagi, peresmian kampung susun itu secara simbolis dilakukan langsung oleh Anies.

"Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, pada hari ini, Kamis, 25 Agustus 2022, secara resmi dinyatakan digunakan," papar Anies, dalam sambutannya ketika meresmikan kampung susun tersebut, Kamis.

Politisi non-parpol itu meminta para warga yang tinggal di Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung agar saling menjalin silaturahmi.

Menurut Anies, pembuatan hunian merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Namun, warga yang tinggal di kampung susun itu juga bertanggung jawab untuk menciptakan suasana guyub.

"Jangan menjadi kumpulan unit-unit rumah yang pribadi dan keluarganya individualistik," kata Anies.

"Saya, kami, bagian membangun. Ibu dan bapak, saya titip membangun suasana kampungnya," imbuh dia.

Baca juga: Kampung Susun Cakung, Rumah Baru Warga yang Digusur dan Sosok Libi sebagai Simbol Perjuangan

Fasilitas Kampung Susun

Terdapat 75 unit ruangan yang tersedia di Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung.

Selain itu, ada pula empat aula dan kios yang bisa digunakan warga untuk berjualan.

"Ini (di Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung), ada 75 unit hunian, empat aula, dan ada kios," tutur Anies.

Dia menyebutkan, kampung susun tersebut dirancang dengan keunikan tersendiri.

Dengan luas 36 meter persegi, setiap ruangan memiliki lantai mezanin yang dapat digunakan setiap penghuni ruangan untuk beristirahat atau sebagai ruang tambahan selain kamar dan ruang bersama.

Mezanin berasal dari bahasa Italia. Mezzo berarti bagian tengah atau dapat diartikan ruang atau lantai tambahan yang dibangun dalam hunian satu lantai.

Salah satu fungsi mezanin adalah menambah ruang ekstra pada sebuah hunian.

Baca juga: Anies Ungkap Alasan Relokasi Warga Bukit Duri ke Kampung Susun Cakung

"Ruangan dengan luas 36 meter persegi (luas hunian) tidak dirancang sebagai satu ruang pendek, tapi ditinggikan dan diadakan mezanin," ucap Anies.

Politisi non-parpol itu berujar, konsep rusun dengan mezanin itu juga sudah diterapkan di Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara.

Menurut dia, konsep ini perlu dijadikan panduan penyusunan rumah susun di Jakarta.

Dalam sambutannya, Anies memberikan saran kepada Kepala Dinas Perumahan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta Sarjoko agar panduan penyusunan rumah susun yang memiliki mezanin dijadikan peraturan gubernur (pergub).

"Jadi, Pak Kepala Dinas, kalau perlu di buat pergub, buatkan pergub. Kalau bisa cukup Kepala Dinas, siapkan Kepala Dinas. Semua rumah baru di Jakarta harus punya mezanin di dalamnya," ujar Anies.

Baca juga: Makna Patung Kucing di Depan Kampung Susun Cakung: Namanya Libi, Simbol Perjuangan Warga Bukit Duri

Alasan direlokasi ke Cakung

Ini penampakan ruang tamu Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung di Jalan Kavling DPR Kampung Pulo Jahe, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, yang diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kamis (25/8/2022).KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Ini penampakan ruang tamu Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung di Jalan Kavling DPR Kampung Pulo Jahe, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, yang diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kamis (25/8/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Anies sempat mengungkapkan alasan terkait relokasi warga Bukit Duri ke Cakung.

Menurut dia, kampung susun itu berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi dan cukup untuk dihuni oleh warga Bukit Duri.

"Di periode 2018-2019, kami musyawarahkan terus tentang di mana lokasinya dan salah satu tantangannya adalah mendapatkan lahan sebesar ini untuk bisa bangun untuk mereka (warga) semua," tutur dia.

Selain itu, Pemprov DKI juga memperhitungkan jarak dan waktu tempuh antara kampung susun dengan transportasi umum.

Baca juga: Ada 75 Unit Kamar di Kampung Susun Cakung, Dilengkapi Mezanine, Dapur, hingga Kamar Mandi

"Di situ, di-exercise banyak lokasi. Lalu musyawarah panjang, jadi bukan seperti kami sekadar tunjuk tempat," kata Anies.

Singgung soal penggusuran

Masih di lokasi yang sama, Aniea mengakui bahwa relokasi atau penggusuran pasti akan terjadi di Ibu Kota karena pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol, rel kereta, dan lain sebagainya.

Meski demikian, Anies menegaskan bahwa proses relokasi warga tersebut harus dilakukan dengan tertib tanpa adanya penggunaan kekerasan.

“(Relokasi) tidak mungkin dihindari dalam pembangunan sebuah kota. Bayangkan ada sebuah kawasan di mana pemerintah harus bangun jalan tol, harus bangun LRT (light rail transit), pasti harus ada relokasi (warga),” tutur Anies.

“Jadi tidak mungkin tidak ada relokasi,” sambung dia.

Baca juga: Penampakan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Bangunan Lebih Tinggi Dibanding Rusun pada Umumnya

Kampung dengan konsep rumah susun (rusun) itu diperuntukkan bagi warga eks Bukit Duri yang dulu digusur untuk proyek normalisasi Sungai Ciliwung pada tahun 2016.

Anies mengingatkan bahwa proses relokasi di Bukit Duri itu dulu diwarnai dengan kekerasan oleh petugas yang mengeksekusi penggusuran.

“Yang saya garis bawahi adalah tentang kekerasan, jangan sampai ada kekerasan lagi didalam proses (relokasi), itu yang penting,” sebut Anies.

Politisi non-parpol itu juga menegaskan, proses relokasi harus dikomunikasikan dengan baik kepada warga yang terdampak.

Baca juga: Bakal Tempati Kampung Susun Produktif Cakung, 71 Keluarga Eks Bukit Duri Sementara Cukup Bayar Iuran Kebersihan

Menurut dia, perencanaan relokasi juga harus dibahas dengan matang bersama warga.

Jika dikomunikasikan secara benar, proses relokasi bakal berjalan dengan baik.

“Saya ingin garis bawahi pentingnya untuk kami bisa menyelenggarakan hal seperti ini sebelum eksekusi pembangunan dilakukan. Toh ujungnya bisa tinggal di tempat yang layak bukan? Seringkali pemerintah itu terbalik prosesnya, harusnya kami siapkan solusinya,” ujar Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com