Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Laporan soal Perusakan Fasilitas Gedung DPRD, Kapolresta Tangerang Klaim Sudah Kantongi Identitas Pelaku

Kompas.com - 26/08/2022, 18:41 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polresta Tangerang sudah menerima laporan terkait dugaan perusakan sejumlah fasilitas Gedung DPRD Kabupaten Tangerang.

Laporan itu diterima pada Kamis (25/8/2022) malam.

Sebagai informasi, Gedung DPRD sebelumnya digeruduk oleh sejumlah oknum yang mengaku sebagai anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pada Kamis siang.

"Kita sudah terima laporannya dari anggota dewan. Kerusakan untuk pelaku 1 orang yang merusak. Pelaku dalam lidik, tapi sudah kita pegang nama-namanya. (Pelaku perusakan) inisial F," ujar Kapolresta Tangerang Kombes Raden Romdhon Natakusuma saat dikonfirmasi, Jumat (26/8/2022).

Ia mengatakan, terhadap pelaku F bakal disangkakan Pasal 406 KUHP tentang perusakan dengan hukuman paling lama dua tahun penjara.

Baca juga: Korban Investasi Bodong Binomo Demo di Depan PN Tangerang, Tuntut Indra Kenz Dihukum

Romdhon kemudian menjelaskan, kejadian berawal saat pelaku dengan jumlah lima orang itu mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Tangerang.

Menurutnya, pelaku merupakan anggota dari organisasi masyarakat (ormas) Satria Muda Merah Putih.

"Ormas Satria Muda Merah Mutih. Di TKP (tempat kejadian perkara) yang merusak 1 orang, 4 lainnya itu tidak merusak. Tapi kita dalami nanti di penyelidikan," lanjut Romdhon.

Alasan kelima pelaku datang ke kantor DPRD adalah untuk menanyakan tindaklanjut surat yang mereka buat mengenai penolakan pendirian pembangunan rumah sakit.

Baca juga: Pengakuan Korban Binomo, Tertarik Trading karena Lihat Indra Kenz Sukses dan Kerap Pamer Harta

"Lima orang itu datang ke dewan tidak ada kaitan masalah demo. Tapi karena merasa tidak ditindaklanjuti (surat), akhirnya protes kenapa tidak di tindaklanjuti. Karena mungkin kesal, terus merusak fasilitas yang ada di kantor dewan," kata Romdhon.

Beberapa fasilitas yang dirusak yaitu berupa alat deteksi suhu dan pot bunga. 

"Motifnya kesal, jadi ini ancaman hukumannya di bawah 5 tahun. Kita akan proses lidik dan sidik ya terkait masalah itu," ungkap Romdhon.

Salah seorang petugas keamanan kantor DPRD Kabupaten Tangerang, Muhamad Syariansyah mengatakan peristiwa perusakan itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.

"Mereka LSM yang mengaku dari Satria Muda datang ke kantor sebanyak lima orang. Dan sekitar pukul 13.30 langsung merusak fasilitas di sini," ujar Muhamad, Kamis.

Baca juga: Polisi Perpanjang Penahanan Roy Suryo Terkait Kasus Meme Stupa Candi Borobudur

Ia menjelaskan, awalnya kelima orang tersebut datang ke kantor dengan alasan hendak menanyakan surat aduan mereka soal penolakan rencana pembangunan RSUD Tigaraksa.

Tak lama kemudian, mereka langsung berteriak dan merusak sejumlah fasilitas.

"Sekelompok orang itu langsung menerobos ke kantor untuk menanyakan surat terkait pembangunan RSUD Tigaraksa. Namun, setelah mendapat penjelasan dari pegawai mereka langsung mengamuk," jelas Muhamad.

Selain itu, mereka sempat menantang para petugas keamanan untuk berkelahi saat dilakukan peleraian.

"Usai perusakan itu, kami (petugas keamanan) mencoba untuk melerai tetapi kami malah mendapat tantangan untuk berkelahi," kata Muhamad.

Baca juga: Polisi Sebut Berkas Kasus Meme Stupa Candi Borobudur Roy Suryo Dilimpahkan ke Kejaksaan

Fasilitas yang dirusak yaitu pot bunga, kursi dan meja.

Setelah para LSM berlalu, petugas langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Tangerang.

"Sesuai instruksi pimpinan kami, saat ini kita laporkan ke Polres terkait kejadian itu," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com