JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) PT Pertamina disebut berdampak besar bagi para pengemudi ojek online (ojol).
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, kenaikan harga BBM, khususnya jenis Pertalite, berakibat semakin beratnya beban biaya operasional pengemudi ojol.
"Dampak langsung yaitu beban biaya operasional/operational expenditure (opex) dari rekan-rekan pengemudi ojek online yang harus menanggung beban biaya kenaikan 30 persen lebih," kata Igun saat dikonfirmasi, Senin (5/9/2022).
Imbas Kenaikan Harga BBM, Asosiasi Ojek Online: Biaya Operasional Naik 30 Persen
Baca juga: SPBU Vivo di Kayuringin Jaya Bekasi Tak Lagi Jual Revvo 89, Stok Kosong
Dengan naiknya harga BBM, Igun mencontohkan, pengemudi ojol hanya bisa mendapat keuntungan bersih sekitar 25 persen hingga 37 persen.
"Misalkan pengemudi ojol mendapat order penumpang jarak 20 kilometer, dengan tarif berlaku saat ini Rp 2.000 dikali 20 kilometer, hasilnya Rp 40.000. Praktis nilai ekonomi yang diterima oleh pengemudi dari per 20 kilometer hanya Rp 10.000 sampai Rp 15.000 per penumpang," ungkap Igun.
Dari contoh tersebut, Igun memerinci, pemasukan Rp 40.000 kemudian dipotong biaya sewa 20 persen, lalu dikurangi biaya bahan bakar dan biaya operasional non-BBM.
"Selain dipotong sewa 20 persen, masih dikurangi bensin. Anggaplah dalam 20 kilometer menghabiskan bensin Pertalite 1,5 liter, sekarang harganya Rp 15.000. Maka diterima kotor oleh pengemudi tinggal Rp 21.000," jelas Igun.
Baca juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Bakal Demo di Istana Merdeka
"Belum lagi biaya operasional non-BBM dan biaya perawatan sepeda motornya, maka praktis nilai ekonomi yang diterima oleh pengemudi dari per 20 kilometer hanya Rp 10.000 sampai Rp 15.000 per penumpang," lanjut dia.
Lebih jauh, Igun menyebutkan, selain berdampak langsung pada biaya operasional, kenaikan harga BBM juga berdampak tidak langsung bagi biaya hidup pengemudi ojol dan masyarakat lain, salah satunya kenaikan bahan pokok.
"Dampak tidak langsung, naiknya bahan kebutuhan pokok yang juga akan berdampak kepada pemenuhan dasar pengemudi ojol, juga kenaikan biaya perawatan dan pemeliharaan sepeda motor pengemudi ojek online yang masuk dalam capital expenditure (capex)," jelas Igun.
Baca juga: Dampak Kenaikan Harga BBM, Tarif Angkot dan Harga Makanan di Warteg Ikut Naik
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Kemudian, harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.