Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Tolak Kenaikan Harga BBM, Buruh Pantang Pulang Sebelum Menang

Kompas.com - 06/09/2022, 15:38 WIB
Kristianto Purnomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa buruh mulai berdatangan untuk melakukan demo tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (6/9/2022).

Pemantauan Kompas.com di sekitar Gedung DPR, kawat berduri sudah dipasang. Aparat kepolisian sudah bersiaga untuk mengawal unjuk rasa hari ini.

Jalan Gatot Subroto mulai ditutup saat massa aksi mulai berdatangan.

Massa dari elemen buruh melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Mereka menolak kenaikan harga BBM.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Massa dari elemen buruh melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Mereka menolak kenaikan harga BBM.

Baca juga: BERITA FOTO: Buruh Demo di DPR Tolak Kenaikan Harga BBM

Massa aksi yang datang mulai membentuk barisan dan bernyanyi bersama.

"Entakkan kaki kita semua," seru orator dari atas mobil komando.

"Jangan kembali pulang, sebelum kita yang menang!" demikian seruan itu dinyanyikan bersama.

Massa aksi pun tampak bergerak maju dan mundur sembari bergandengan tangan.

Massa dari elemen buruh melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Mereka menolak kenaikan harga BBM.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Massa dari elemen buruh melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Mereka menolak kenaikan harga BBM.

Spanduk yang dibawa massa sudah terpasang menutupi gerbang utama Gedung DPR. Spanduk berwarna oranye ini bertulisan tiga tuntuntan massa dalam aksi demo kali ini, yaitu tolak kenaikan harga BBM, tolak Omnibus Law, dan naikkan UMK/UMS sebesar 13 persen.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang juga Presiden Partai Buruh Said Iqbal sebelumnya mengatakan, aksi demonstrasi itu akan diikuti sedikitnya oleh 3.000 buruh di Jabodetabek.

Baca juga: Demo Buruh Tolak Revisi UU PPP, Diawali Kericuhan hingga Ancam 10 Juta Pekerja Akan Mogok Massal

Massa dari elemen buruh melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Mereka memasang spanduk berukuran besar hingga menutupi gerbang masuk utama kompleks parlemen untuk menolak kenaikan harga BBM.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Massa dari elemen buruh melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Mereka memasang spanduk berukuran besar hingga menutupi gerbang masuk utama kompleks parlemen untuk menolak kenaikan harga BBM.

"Untuk Jabodetabek, aksi akan diikuti 3.000 sampai 5.000 orang yang dipusatkan di DPR/MPR RI," ujar Iqbal dalam keterangannya, Selasa.

Demo ini merupakan respons atas naiknya harga tiga jenis BBM sejak Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Pengguna jalan melintasi jalur Transjakarta saat terjadi demonstrasi dari elemen buruh  depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Mereka menolak kenaikan harga BBM.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pengguna jalan melintasi jalur Transjakarta saat terjadi demonstrasi dari elemen buruh depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Mereka menolak kenaikan harga BBM.

Rinciannya, harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari Rp 5.150 menjadi 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

(Penulis Retno Ayuningrum | Editor Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com