Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dapat Restu Menikahi Janda, Duda Dua Anak Bunuh Diri di Kontrakan

Kompas.com - 09/09/2022, 19:36 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang duda ditemukan tidak bernyawa di tempat tinggalnya, di Desa Sukaraya, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jumat (9/9/2022) pukul 10.00 WIB.

Kapolsek Serang Baru Ajun Komisaris Polisi Somantri menuturkan bahwa korban, pria berinisial RE (35), ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tergantung seutas tali di dalam kontrakan.

"Korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri," kata Somantri dalam keterangannya, Jumat (9/9/2022).

RE diduga gantung diri setelah upayanya untuk meminang DM terbentur restu. Dia ditolak pihak keluarga kekasihnya tersebut.

Baca juga: Saat Dua Bocah Laki-laki Jadi Korban Ganasnya Arus Kali Bekasi, Hilang 24 Jam hingga Ditemukan Tak Bernyawa

Sebelum gantung diri, RE diketahui sudah menjalin asmara dengan DM, seorang janda dua anak.

Namun saat keduanya ingin melangkah ke jenjang yang lebih serius, restu keluarga DM justru jadi batu sandungan.

"Korban dan perempuannya itu telah berdiskusi di pesan singkat dan telepon. Korban itu juga mengatakan bahwa jika restu untuk menikah ditolak, maka RE mengancam untuk mengakhiri hidupnya," kata Somantri.

Pihak keluarga DM saat itu menganggap rencana korban hanya sebatas lelucon.

Tak dinyana, RE benar-benar melakukan hal yang semula dianggap lelucon tersebut. Dia ditemukan tak bernyawa, setelah DM meminta seorang saksi untuk mengecek keberadaan RE.

Baca juga: Pemancing yang Hilang di Tarumajaya Ditemukan di Pinggir Pantai dalam Keadaan Tak Bernyawa

"Perempuan itu kemudian menghubungi saksi lain yang juga merupakan teman dan tetangga korban, dan ketika pintu didobrak, ternyata RE sudah ditemukan gantung diri," imbuhnya.

Selanjutnya, pihak aparat pun langsung mengevakuasi jasad RE dari dalam kontrakan.

Somantri mengatakan bahwa korban saat ini sudah diserahkan ke keluarga untuk selanjutnya dimakamkan di Semarang, Jawa Tengah.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com