Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2022, 19:25 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah meresmikan program layanan Imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) gratis untuk bayi berusia 2 bulan di seluruh daerah di Indonesia, per Senin (12/9/2022).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Lies Dwi Oktavia menekankan bahwa program imunisasi gratis ini hanya berlaku untuk bayi usia 2 bulan.

"Yang dapat program imunisasi PCV gratis ini adalah bayi usia 2 bulan," kata Dwi saat ditemui di Puskesmas Kembangan, Jakarta Barat, Senin (12/9/2022).

Baca juga: Pemprov DKI Akan Berikan Vaksin PCV Gratis Mulai Senin 12 September 2022

Dwi mengatakan, program vaksinasi PCV gratis tersebut tidak berlaku bagi nayi maupun balita di atas usia dua bulan.

"Jadi yang bayi sudah lebih dari 2 bulan, silakan vaksin mandiri," imbuh Dwi.

Bayi yang telah mengikuti vaksinasi PCV di usia 2 bulan tersebut, kemudian akan menerima total tiga kali vaksinasi, yakni berikutnya pada usia 3 bulan dan 12 bulan.

Baca juga: Kramatjati Mulai Vaksinasi PCV Gratis Hari Ini, Target 1.500 Bayi Diimunisasi

"(Bayi tersebut) Nanti akan divaksin lagi di usia 3 bulan dan 12 bulan," jelas Dwi.

Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyasar 56.417 bayi dan balita untuk divaksinasi dalam program tersebut.

"Sasaran kami ini ada 56.417 bayi yang akan diberikan vaksinasi. Tentu kita berbicara target, bukan bicara masalah angka atau persen. Namun bagaimana kita memastikan seluruh bayi dan balita mendapatkan vaksin pertama," kata kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr Widyastuti, saat ditemui di Puskesmas Kembangan, Senin

Baca juga: Imunisasi PCV Gratis untuk Bayi Mulai Diberikan di Jakarta, Biasanya Harus Bayar Rp 900.000

Widyastuti mengatakan, program imunisasi PCV ini bertujuan untuk mencegah penyakit pneumonia pada bayi.

"Tujuannya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia. Salah satu angka kesakitan dan kematian pada bayi itu disebabkan karena pneumonia " kata Widyastuti.

"Sehingga, melalui intervensi vaksinasi ini harapannya mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya menurunkan angka kesakitan pada bayi dan balita," lanjut dia.

Imunisasi PCV bisa diperoleh bayi di seluruh daerah di Indonesia. Masyarakat dapat mengunjungi puskesmas, posyandu, dan rumah sakit setempat untuk mendapatkan imunisasi ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ijazah Pelajar Sekolah Swasta Ditahan karena Biaya, Disdik DKI: Ortu Murid Terdampak Pandemi

Ijazah Pelajar Sekolah Swasta Ditahan karena Biaya, Disdik DKI: Ortu Murid Terdampak Pandemi

Megapolitan
Anak yang Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel di Bekasi Meninggal Dunia

Anak yang Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel di Bekasi Meninggal Dunia

Megapolitan
Mulai 2024, Pemkot Tangsel Bakal Buang Sampah ke TPA Degung Kabupaten Lebak

Mulai 2024, Pemkot Tangsel Bakal Buang Sampah ke TPA Degung Kabupaten Lebak

Megapolitan
2 Tersangka Produksi Film Dewasa Menikah di Ruang Penyidik, Polisi: Sudah Lama Berencana

2 Tersangka Produksi Film Dewasa Menikah di Ruang Penyidik, Polisi: Sudah Lama Berencana

Megapolitan
Polres Depok Amankan 38 Pelajar yang Janjian Tawuran lewat Medsos

Polres Depok Amankan 38 Pelajar yang Janjian Tawuran lewat Medsos

Megapolitan
Massa Buruh Membubarkan Diri, Polisi Buka Jalan Medan Merdeka Barat

Massa Buruh Membubarkan Diri, Polisi Buka Jalan Medan Merdeka Barat

Megapolitan
Saat Wowon dkk Diam Seribu Bahasa Usai Dituntut Hukuman Mati

Saat Wowon dkk Diam Seribu Bahasa Usai Dituntut Hukuman Mati

Megapolitan
Massa Buruh Mulai Tinggalkan Area Patung Kuda, Elemen yang Tersisa Diimbau Bubarkan Diri

Massa Buruh Mulai Tinggalkan Area Patung Kuda, Elemen yang Tersisa Diimbau Bubarkan Diri

Megapolitan
BPBD DKI: 11 Kecamatan di Jakarta Berpotensi Longsor pada Oktober 2023

BPBD DKI: 11 Kecamatan di Jakarta Berpotensi Longsor pada Oktober 2023

Megapolitan
2 Tersangka Kasus Rumah Produksi Film Dewasa Menikah di Kantor Penyidik

2 Tersangka Kasus Rumah Produksi Film Dewasa Menikah di Kantor Penyidik

Megapolitan
Bocah 8 Tahun Dianiaya Teman di Rental PS, KPAI Usul Diselesaikan Secara Damai

Bocah 8 Tahun Dianiaya Teman di Rental PS, KPAI Usul Diselesaikan Secara Damai

Megapolitan
Penasaran, Warga Cipayung Dekati Monyet Liar yang Berkeliaran di Permukiman

Penasaran, Warga Cipayung Dekati Monyet Liar yang Berkeliaran di Permukiman

Megapolitan
Jalan MH Thamrin dan Abdul Muis Kembali Dibuka Usai Demo Buruh, Lalu Lintas Padat Merayap

Jalan MH Thamrin dan Abdul Muis Kembali Dibuka Usai Demo Buruh, Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Pemuda di Depok Sudah 35 Kali Mencuri di Warung Kelontong, Awalnya Mengaku Coba-coba

Pemuda di Depok Sudah 35 Kali Mencuri di Warung Kelontong, Awalnya Mengaku Coba-coba

Megapolitan
Pasutri Diduga Tipu Warga Warakas, Korban: Pinjam Dulu Rp 500.000, Senin Diganti...

Pasutri Diduga Tipu Warga Warakas, Korban: Pinjam Dulu Rp 500.000, Senin Diganti...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com