Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 5 Terduga Provokator saat Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Patung Kuda

Kompas.com - 12/09/2022, 20:32 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak lima pemuda ditangkap dalam aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, kelima orang tersebut ditangkap karena diduga menyusup di antara massa aksi dan melakukan tindakan provokasi saat demonstrasi berlangsung.

"Ada lima orang pemuda yang bukan merupakan kelompok elemen dari massa aksi yang mencoba menyusup dan provokasi," ujar Zulpan saat dikonfirmasi, Senin (12/9/2022).

Baca juga: Diduga Provokator, 2 Orang Ditangkap saat Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Kawasan Patung Kuda

Saat ini, kata Zulpan, kelima orang tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Dia pun belum dapat memastikan asal kelompok terduga perusuh tersebut.

"Masih masih diperiksa dulu sekarang di Polda. Mereka yang tadi jadi pemicu terjadi gesekan saat demonstrasi," kata Zulpan.

Sebagai informasi, aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya sempat diwarnai kericuhan.

Kelompok PA 212 dan organisasi islam lainnya yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) terlibat adu mulut dan saling dorong dengan massa aksi dari Poros Baru Batavia Memanggil (PR-BBM).

Pantuan Kompas.com, kejadian bermula ketika massa PR-BBM beserta mobil komando datang ke depan Gedung Sapta Pesona pada pukul 14.30 WIB.

Baca juga: Peserta Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Membubarkan Diri dari Kawasan Patung Kuda

Mereka langsung berorasi, sambil membentangkan spanduk bertulisan "Tolak Kenaikan Harga BBM" dan "Tolak Pasal-Pasal Kontroversial dalam RUU RKUHP".

Sementara itu, massa aksi dari kelompok GNPR tampak duduk dan berdoa bersama di depan kawat berduri Jalan Medan Merdeka Barat.

Terdengar orator GNPR di atas mobil komando mengarahkan massa aksi untuk mengumandangkan takbir dan bershalawat.

Setelah itu, massa aksi GNPR yang sedang melakukan doa bersama menghampiri peserta di depan Gedung Sapta Pesona.

Baca juga: Tak Hanya Mahasiswa, Sejumlah Pelajar Juga Ikut Demo Tolak Kenaikan BBM di Patung Kuda

Massa aksi dari dua kelompok berbeda itu pun terlibat adu mulut.

Sesaat kemudian, kedua kelompok massa terlibat saling dorong. Tampak sejumlah peserta melempari botol dan barang lainnya ke arah mobil komando PR-BBM.

Beberapa di antaranya bahkan memukuli dan mendorong mobil komando dari depan Gedung Sapta Pesona. Massa aksi dari PR-BBM dan mobil komando pun langsung bergegas meninggalkan lokasi.

Tampak massa aksi dari GNPR mengejar massa beserta mobil komando kelompok PR-BBM yang bergerak ke arah Jalan MH Thamrin.

Baca juga: Demo di Depan Kantor Gojek Bubar Setelah Polisi Mewadahi Pertemuan Massa Aksi dengan Aplikator

Petugas gabungan TNI-Polri masih terus berusaha menenangkan massa aksi dan meminta mereka kembali berkumpul ke titik aksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com