JAKARTA, KOMPAS.com - Apartemen di kawasan Pantai Mutiara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, diserang oleh sekelompok orang tidak dikenal.
Salah satu penghuni apartemen, Yusuf Rusly (68), menjelaskan, kejadian itu terjadi pada Senin (12/9/2022) sekitar pukul 05.30 WIB.
Yusuf yang saat itu sedang tidur mendapatkan telepon dari penghuni lainnya terkait peristiwa tersebut. Kemudian, ia melihat ada segerombolan massa yang datang ke sekitar apartemen.
"Saya lihat dari atas banyak gerombolan (orang) datang, kurang lebih di atas 50 sampai 100 orang," ungkapnya, Senin (12/9/2022).
Baca juga: Polisi Sebut Penyerangan dan Perusakan Apartemen di Pluit Dilakukan Sendiri oleh Pengelola
Menurut Yusuf, sekelompok orang tak dikenal itu memasuki lantai dasar apartemen lalu merusak kantor pengelola.
"Mereka memecahkan kaca di kantor badan pengelola dan semuanya, banyak satpam dipukuli, saya dengar ada lima satpam dipukuli dan penghuni ada yang dipukul juga," imbuhnya.
Ketika memasuki kantor pengelola, orang-orang tersebut membuka segel sampai menghancurkan pintunya. Dia menilai, konflik yang terjadi berkaitan dengan iuran pengelolaan lingkungan yang belum lama ini dinaikkan pihak pengelola apartemen.
"Jadi mereka ini berkelompok, jadi mereka ini bukan di pihak kita, tapi mereka itu di pihak badan pengelola," terang Yusuf.
Adapun iuran ditujukan untuk perawatan gedung, lift, area komunal, kebersihan, serta keamanan.
"Warga dinaikkan iuran tiap bulannya biasanya Rp 15.000, sekarang Rp 23.000 ada 53 persen (kenaikan iuran)," terang Yusuf.
Dirinya menyampaikan, konflik dimulai ketika penghuni apartemen memprotes kenaikan iuran pengelolaan lingkungan dan meminta pengelola transparan mengenai pengelolaan keuangan.
Mereka memutuskan untuk tidak membayar iuran, yang pada akhirnya membuat pihak pengelola memutus aliran listrik dan air dari sejumlah unit apartemen.
Baca juga: Eksekutor Penyerangan di Cilandak yang Tewaskan Warga Masih Remaja
Kemudian, pemutusan aliran listrik dan air direspons para penghuni dengan menyegel kantor pengelola di lantai basement apartemen.
Dalam video amatir yang direkam salah satu penghuni, tampak kelompok itu ramai-ramai berjalan dari depan area apartemen.
Lalu, mereka memasuki bagian dalam apartemen menuju ke lantai basement, tempat keberadaan kantor pengelola. Bahkan, tangan salah satu penghuni apartemen dipukul saat sedang merekam video dengan ponselnya.