Ketua DPP PKS Ahmad Mabruri mengapresiasi pernyataan kesiapan Anies. Namun, sosok tersebut bukan nama baru di lingkaran ketiga parpol.
Selain sudah ditetapkan sebagai bakal capres Nasdem, figur tersebut juga sudah menjadi pembicaraan di lingkup internal PKS.
Oleh karena itu, pernyataan kesiapan Anies relatif tidak memunculkan respons yang berbeda dalam pembicaraan tentang koalisi.
Menurut dia, perbincangan di antara PKS, Nasdem, dan Demokrat masih intens membahas soal format koalisi dan belum mencapai tahap keputusan deklarasi.
Hal itu salah satunya disebabkan oleh belum adanya kesepakatan terkait capres/cawapres yang akan diusung jika mereka sepakat untuk berkoalisi.
”Pembicaraan tentang capres/cawapres ini, kan, tidak sederhana. Kami mesti teliti dan perhitungan agar ketika maju bisa menang. Aspek-aspeknya, kan, kompleks,” kata Mabruri.
Baca juga: PKS Bakal Umumkan Koalisi Sekaligus Capres-Cawapres Akhir 2022
Adapun Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan menghormati pernyataan Anies yang bersedia jika ada parpol yang mengusungnya.
Anies dinilai memiliki kedekatan historis dengan Ketum AHY. Sebab, Demokrat merupakan panggung pertama bagi Anies dalam politik formal.
Persahabatan antara Anies dan AHY pun sudah terjalin lama, jauh sebelum keduanya memasuki arena politik nasional.
”Nama Mas Anies sendiri sebelumnya telah dipresentasikan DPD Partai Demokrat DKI Jakarta untuk bisa berpasangan dengan Mas Ketum AHY,” kata Kamhar.
(Penulis: Ivany Atina Arbi, Vito Mantalaen, Rakhmat Nurhakim, Kompas.id)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.