Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Markas Ormas Tak Langsung Dibongkar di Bekasi Berujung Protes dan Alasan di Baliknya

Kompas.com - 26/09/2022, 07:20 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ratusan bangunan liar (bangli) di bantaran Kali Jati, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan kini telah rata dengan tanah.

Penertiban dilakukan guna mempercepat proses rencana normalisasi aliran Kali Bekasi. Tak hanya itu, rencananya di sana akan dibangun fasilitas ruang terbuka hijau untuk masyarakat.

Baca juga: Satpol PP Kota Bekasi Tertibkan Puluhan Lapak Pedagang di Bantaran Kali Jati, Empat Kantor Ormas Tak Ikut Dibongkar

Di sana, ratusan lapak pedagang hingga bangunan semi permanen ditertibkan. Semua bangunan itu dihancurkan dengan sebuah back hoe pada Kamis (21/9/2022).

Yang menjadi perhatian, dari ratusan lapak pedagang itu, ada empat bangunan markas organisasi masyarakat (ormas) yang ditertibkan sehari setelahnya atau pada Jumat (22/9/2022).

Empat markas ormas yang juga termasuk dalam kategori bangli itu tak tersentuh sama sekali. Baik oleh petugas Satpol PP atau pun dengan back hoe.

Baca juga: Markas Ormas Dibongkar Belakangan, Lurah Kayuringin: Kami Mediasi Dulu Sampai Malam

Warga pun geram dengan kelakukan petugas.

Dalam protesnya, mereka bahkan mengancam untuk menyeret dan menggeruduk kantor Lurah Kayuringin Jaya, apabila bangunan markas ormas itu tak kunjung digusur.

"Warga setuju kalau untuk pembangunan dan perbaikan ini semua dibongkar, tapi yang ini (bangunan ormas) kenapa tidak dibongkar? Ada apa di balik itu semua?" kata salah seorang pedagang yakni Sudiyono, Kamis lalu.

"Kalau 2-3 hari bangunan ini (markas ormas) tidak dibongkar, saya seret itu Lurah," lanjut Sudiyono.

Alasan Pemkot Bekasi

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengklaim bahwa penertiban itu tidak tebang pilih.

Ia beralasan, telatnya penertiban markas ormas itu dilakukan agar pihaknya dapat menjaga kedamaian kondusifitas lingkungan di sekitar.

Baca juga: Pedagang Ancam Geruduk Kantor Lurah jika 4 Markas Ormas di Bantaran Kali Jati Bekasi Tak Ikut Dibongkar

"Rencananya penertiban dilakukan guna mendukung normalisasi wilayah aliran sungai agar tidak banjir, penambahan ruang terbuka hijau untuk pedestrian dan taman area bagi publik," klaim Tri dikutip dari siaran pers Pemkot Bekasi.

Beda perlakuan terhadap pedagang dan ormas

Alasan Tri saat penertiban empat markas ormas itu justru berbanding terbalik dengan yang dilakukan Pemkot Bekasi kepada lapak pedagang.

Lapak para pedagang di sana justru dihancurkan secara paksa.

Tak hanya lebih dulu, warga bahkan diperintah agar secara cepat mereka mengeluarkan barang-barang dagangannya dari lapak masing-masing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com