Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Direlokasi karena Bikin Macet, 75 Persen PKL di Depan Pasar Ciracas Menolak Pindah ke Lokasi Binaan

Kompas.com - 03/10/2022, 13:52 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur merelokasi pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di depan Pasar Ciracas, Kecamatan Ciracas, ke lokasi binaan.

Lurah Ciracas, Rikia Marwan mengatakan, setidaknya ada 120 PKL yang telah terdata untuk dipindahkan ke lokasi binaan Susukan, Kecamatan Ciracas.

"Dari koordinasi bersama PD Pasar Jaya hampir 75 persen perdagangan di dalam Pasar Ciracas menolak keberadaan PKL," kata Rikia, dilansir dari Antara, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Sering Ganggu Pengguna Jalan, 107 PKL di Depan Pasar Ciracas Ditertibkan

Rikia menambahkan sebelumnya rencana untuk relokasi PKL ke dalam Pasar Ciracas batal karena mereka belum siap lahan parkir untuk digunakan menampung PKL.

Para PKL tersebut sebelumnya juga telah diberikan Surat peringatan (SP) 1, dan SP 2 terkait penataan tersebut, sementara untuk SP 3 rencananya akan disampaikan pada Senin ini.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur Budhy Novian mengatakan nantinya akan ada 200 personel gabungan yang dikerahkan untuk penataan PKL yang berjualan di depan Pasar Ciracas.

Jumlah tersebut meliputi personel gabungan dari jajaran Pemkot dan TNI-Polri yang dilibatkan dalam penataan yang rencananya dilakukan pada Rabu (5/10/2022).

Budhy mengatakan para PKL di depan Pasar Ciracas itu direlokasi karena berjualan di atas trotoar sehingga mengakibatkan arus lalu lintas di Jalan Raya Ciracas macet, serta hilangnya akses bagi pejalan kaki karena digunakan berdagang.

Baca juga: Rencana Relokasi PKL Kota Tua Tuai Penolakan, Strategi Ramaikan Pengunjung Diterapkan

"Lokasi tersebut sering terjadi kemacetan disebabkan mobilitas kendaraan ramai. Padahal, itu satu alternatif dari (Jalan) Raya Bogor menuju Cibubur, Taman Mini dan Pondok Gede, jalanannya kecil," ujar Budhy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com