Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek yang Cucunya Dicabuli di Tangerang Pernah Ditelepon Kak Seto, tapi Tak Ada Tindak Lanjut

Kompas.com - 10/10/2022, 20:26 WIB
Ellyvon Pranita,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com- Seorang anak perempuan berinisial AS (6) yang dicabuli tetangganya sendiri di Tangerang, masih mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya.

Pelaku berinisial DH (47) sudah ditangkap polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

Namun, korban hingga kini belum mendapatkan pengobatan psikologis untuk menyembuhkan trauma yang dialaminya.

Kakek korban yang berinisial TS menyebutkan, dirinya pernah ditelepon Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi alias Kak Seto.

"Kalo dari PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) udah Kak Seto menelpon, nelpon doang," kata TS kepada Kompas.com, Senin (10/10/2022).

Baca juga: Dianggap Bela Istri Ferdy Sambo, Kak Seto: Saya Dihujat, Saya Hadapi dengan Senyuman dan Terima Kasih

Dijelaskan TS bahwa saat itu Kak Seto menelepon dirinya hanya untuk menanyakan atau meminta laporan polisi saja. 

"Udah tuh saya kirim nomornya, nomor laporan polisi, visumnya udah bisa diambil dari pihak polisi, itu aja," kata dia.

Tapi, tak pernah ada tindak lanjut terkait bantuan psikologis untuk pemulihan korban.

Padahal, korban sempat mengalami trauma hingga tidak mau melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk berangkat sekolah. 

“Akibat kejadian itu, cucu saya jadi trauma, enggak mau ngapa-ngapain, termasuk sekolah juga enggak mau lagi,” ungkap TS.

Baca juga: Belajar dari Kasus Pemerkosaan Remaja di Hutan Kota, Ini Pesan Kak Seto untuk Orangtua

Korban saat ini dipindahkan untuk sementara waktu ke rumah anggota keluarga yang lain untuk memulihkan kondisi kejiwaannya.

“Sekarang cucu saya lagi dipindahin dulu ke rumah bude (tante), supaya bisa dipulihin dulu kondisinya,” katanya.

AS merupakan anak yatim piatu yang dicabuli tetangganya sendiri pada Mei 2022, saat kakek dan neneknya sedang pergi ke pasar.

Mengetahui keadaan rumah korban sedang sepi, pelaku berinisial DH (47) yang merupakan penyewa kontrakan kakek AS mendatangi kediaman korban dan melakukan aksi bejatnya.

Pelaku berinisial DH (47) pun langsung ditangkap usai kakek korban melapor ke Polres Metro Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com