JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meralat pernyataan sebelumnya terkait relokasi warga di Jakarta Utara yang bangunan semipermanen atau bedengnya digusur PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Untuk diketahui, PT KAI menggusur 254 bangunan semipermanen atau bedeng di Kampung Bayam dan Kampung Bambu, Jakarta Utara, pada Selasa (11/10/2022).
Menurut Riza, jajarannya tak akan merelokasi warga yang digusur.
"Bukan direlokasi. Prinsipnya, Pemprov memberi perhatian bagi seluruh warga yang ada di Jakarta, termasuk warga-warga yang di permukiman padat, kumuh," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa.
Baca juga: Bangunan Liar di Dekat JIS Dibongkar, Warga: Enggak Tahu Mau ke Mana, Pusing
"Dan juga warga-warga yang kena program normalisasi, naturalisasi, kami akan carikan tempat yang terbaik. Tentu ada syarat dan mekanisme yang harus dipenuhi (warga terdampak)," sambung dia.
Saat ditanya apa syarat khusus yang diperlukan warga tergusur untuk mendapatkan perhatian Pemprov DKI, Riza justru berujar bahwa penertiban itu bukan dilakukan oleh Pemprov DKI, melainkan PT KAI.
Ia meyakini bahwa BUMN itu memiliki solusi dan tak asal menertibkan.
"Tentu punya solusi, program-program terhadap warga yang ditertibkan, apakah ada (uang) kerohiman, bantuan, atau dicari solusi penggantinya, nanti kami koordinasikan (dengan PT KAI)," tutur Riza.
Baca juga: Ketika Pemprov DKI Limpahkan Relokasi Warga Gusuran JIS ke Pj Gubernur...
Ia menegaskan, Pemprov DKI bakal berkoordinasi dengan PT KAI terkait penanganan atas penggusuran itu.
"Ya, kami komunikasikan (dengan PT KAI). Terkait seluruh warga Jakarta, tentu menjadi perhatian Pemprov," sebut dia.
Diberitakan sebelumnya, PT KAI membongkar bedeng di sekitar rel kereta api kawasan Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara, pada Selasa.
Didampingi unsur Tiga Pilar Jakarta Utara, mereka membongkar rumah bedeng di sepanjang rel kereta di kawasan tersebut.
Pembongkaran dilakukan terhadap 254 bedeng, yang selama ini dijadikan sebagai tempat tinggal maupun usaha bagi warga.
Baca juga: Warga di Dekat JIS yang Digusur Keluhkan Uang Ganti Rugi: Tak Sesuai Janji
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunisa mengatakan, sebelumnya sudah ada sosialisasi kepada warga setempat soal kegiatan tersebut.
Warga, kata Eva, kooperatif mengosongkan bangunan tersebut.
"Sampai hari ini, setelah kami melakukan sosialisasi, terlihat hampir semua bangunan dikosongkan, tapi memang masih ada warga yang membutuhkan bantuan untuk membangun barang yang sudah dikeluarkan dari rumah tersebut," ujar Eva saat ditemui di Kampung Bayam, Selasa.
Setelah pembongkaran hari ini, ke depannya petugas akan memastikan area sepanjang rel steril dari bangunan liar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.