Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luasan Banjir Jakarta Berkurang, Pengamat: Ada Andil Gubernur Terdahulu

Kompas.com - 14/10/2022, 07:41 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, menilai keberhasilan pemerintahan era Gubernur Anies Baswedan dalam mengurangi luasan banjir di Jakarta sebetulnya ada andil gubernur Ibu Kota terdahulu khususnya Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.

"Jadi, sebenarnya (banjir) berkurang pada 2020-2021 karena sudah ada (normalisasi) di Kampung Pulo dan Pintu Air Manggarai dari dua sudah menjadi tiga," kata Yayat dilansir dari Antara, Kamis (13/10/2022).

Baca juga: Sumur Resapan Dinilai Kurang Efektif Atasi Banjir, Pengamat: Lahan di Ibu Kota Telah Jenuh

Yayat menyebutkan, Anies pernah memaparkan kepada publik banjir semakin terkendali dengan membandingkan banjir besar pada 2013 saat Jakarta dipimpin oleh Joko Widodo (Jokowi) dengan kondisi awal 2020 dan Februari 2021.

"Contohnya seperti di Kawasan Bundaran HI (Hotel Indonesia), padahal saat itu hujannya berlangsung ekstrem," katanya.

Yayat menyebutkan Anies menerangkan bahwa curah hujan pada Januari 2013 mencapai 193 mm per hari, sedangkan Januari 2020 melesat hingga 377 mm per hari, serta Februari 2021 sebesar 226 mm per hari.

Hujan deras yang mengguyur saat itu juga merendam 599 RW pada 2013, lalu 390 RW terendam pada 2020 dan 113 RW terkena banjir pada 2021.

"Dengan mengukur kinerja yang seperti ini, itu sebetulnya kinerja berbasis curah hujan. Kalau curah hujan semakin rendah, ya tidak ada banjir," katanya.

Baca juga: Pakai Master Plan 1973, Penangangan Banjir di Era Anies Sudah Usang

Kemudian, lanjut dia, harus diingat bahwa dibandingkan 2013 jumlah RW yang terdampak cukup besar dan area yang terkena cukup luas. Pasalnya, kata Yayat, pada 2013 normalisasi belum dilakukan dan Kampung Pulo belum ditata seperti sekarang.

Setelah normalisasi dalam kurun waktu 2013-2017, menurut Yayat, banjir di tahun 2020 dan 2021 semakin terkendali karena beberapa lokasi yang rawan terjadinya banjir telah ditata oleh pemerintahan sebelum Anies.

Karenanya, tambah dia, potensi dari efek banjir yang terjadi akan semakin terkendali saat Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Jadi dampaknya berpengaruh terkait besarnya potensi banjir, sehingga hasil ini (efek banjir 2021) karena kinerja sebelumnya (normalisasi 2013-2017)," kata Yayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com