Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekan Pilot Lion Air yang Diusir dari Pesawat Turkish Airlines: Dia Dipukul Duluan oleh Pramugara

Kompas.com - 14/10/2022, 07:55 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pilot Lion Air berinisial MJ disebut terlebih dahulu dipukul oleh pramugara Turkish Airlines saat menumpang pesawat maskapai tersebut dari Istanbul, Turkiye, menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pada Selasa (11/10/2022).

Menurut Supri Abu, rekan MJ sesama pilot, MJ berusaha membela dirinya yang saat itu dituding sebagai penumpang yang menganggu.

"Menurut korban, dia dipukul duluan oleh pramugara atas nama (inisial) M," kata Supri saat dikonfirmasi pada Jumat (14/10/2022).

Baca juga: Istri Pilot Lion Air yang Diusir dari Pesawat Turkish Airline Buka Suara: Suami Saya Tidak Mabuk dan Hanya Membela Diri

Dalam jumpa pers di kediaman MJ, Kompleks Griya Loka BSD, Tangerang Selatan, Kamis (13/10/2022) malam, Supri menjelaskan, mulanya MJ yang hendak shalat subuh melihat ada penumpang lain membawa anjing yang disembunyikan di balik selimut.

Anjing itu sempat melompat dan menjilat celana MJ.

"Beliau muslim taat selalu menjaga wudunya, tentu saja orang seperti ini sangat terganggu dengan kondisi seperti itu," ujar Supri.

Baca juga: Ulah Pilot Lion Air Mabuk di Pesawat Turkish Airlines, Pukul Pramugara Berujung Dihajar Penumpang Lain...

MJ kemudian menegur pramugara dan mempertanyakan mengapa anjing itu tidak berada di dalam kandang.

"Terjadi mungkin adu argumen yang keras yang menyebabkan korban dipukul duluan, di situ beliau membela diri. Enggak tahu kenapa penumpang lain ikut memukul korban," kata Supri.


Supri berujar, beberapa penumpang di dalam pesawat ikut-ikutan memukul MJ. Bahkan, ada penumpang yang menusuk MJ dengan pisau makan hingga kepala MJ berdarah.

"Ujung-ujungnya beliau pasrah, mungkin dianggap penumpang tidak bisa diatur. Beliau diikat, setelah bonyok diikat. Mungkin beredar video beliau membela diri," ujar Supri.

Dalam jumpa pers tersebut, istri MJ, Puti Intan Ageyani Boudewijn, membantah suaminya mabuk.

Penjelasan versi polisi

Sementara itu, polisi memberikan penjelasan berbeda soal keributan di dalam pesawat Turkish Airlines.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, MJJB alias MJ diduga dalam kondisi mabuk saat menumpang pesawat Turkish Airlines.

Pramugara yang bertugas di dalam pesawat tersebut kemudian menegur dan meminta MJJB agar tertib selama penerbangan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Saat di pesawat diminta tertib oleh crew atau pramugara, tetapi tidak mau. Akhirnya melakukan pemukulan kepada pramugara," kata Zulpan, Rabu (12/10/2022).

Baca juga: Karyawannya Pukul Pramugara Turkish Airlines, Lion Air: Itu Tanggung Jawab Pribadi

Tindakan pelaku yang membahayakan perjalanan pesawat itu pun memancing amarah penumpang lain di dalam pesawat. MJJB akhirnya menjadi sasaran pukul dan mengalami sejumlah luka.

Atas kejadian itu, kata Zulpan, pihak maskapai memutuskan untuk langsung menurunkan MJJB di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

"Karena terjadi kegaduhan di atas pesawat, kemudian pesawat Turkish Airlines menurunkan penumpang WNI yang luka di Bandara Kualanamu," kata Zulpan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Polda Metro Kerahkan 5.734 Personel Gabungan Amankan Munajat 212 di Monas Besok

Polda Metro Kerahkan 5.734 Personel Gabungan Amankan Munajat 212 di Monas Besok

Megapolitan
2 Desember, PA 212 Gelar Doa Bersama di Monas Sejak Dini Hari

2 Desember, PA 212 Gelar Doa Bersama di Monas Sejak Dini Hari

Megapolitan
Susahnya Cari Kerja, Tua Muda Terhalang Sejumlah Syarat Melamar Pekerjaan...

Susahnya Cari Kerja, Tua Muda Terhalang Sejumlah Syarat Melamar Pekerjaan...

Megapolitan
Banjir di Jalan Margonda-Arif Rahman Hakim Depok Surut, Aktivitas Lalin Lancar

Banjir di Jalan Margonda-Arif Rahman Hakim Depok Surut, Aktivitas Lalin Lancar

Megapolitan
Perbaikan Eskalator Stasiun Bekasi Ditargetkan Selesai Awal Desember

Perbaikan Eskalator Stasiun Bekasi Ditargetkan Selesai Awal Desember

Megapolitan
Ulah Pengemudi Nissan Xtrail di Cengkareng: Terobos Pintu Pelintasan dan Tabrak Penjaga Pelintasan, Berujung Tertabrak KRL

Ulah Pengemudi Nissan Xtrail di Cengkareng: Terobos Pintu Pelintasan dan Tabrak Penjaga Pelintasan, Berujung Tertabrak KRL

Megapolitan
BPBD DKI: 25 RT di Jaktim Masih Banjir Pagi Ini, Ketinggian Air Capai 2,1 Meter

BPBD DKI: 25 RT di Jaktim Masih Banjir Pagi Ini, Ketinggian Air Capai 2,1 Meter

Megapolitan
Selain Firli Bahuri, Hari Ini Polisi Juga Periksa Alex Tirta di Bareskrim Polri

Selain Firli Bahuri, Hari Ini Polisi Juga Periksa Alex Tirta di Bareskrim Polri

Megapolitan
Kisah Mereka yang Meninggal dalam Kesunyian...

Kisah Mereka yang Meninggal dalam Kesunyian...

Megapolitan
Baru Hujan Sehari Jakarta Kembali Kebanjiran, Sederet Penanganan Pemprov DKI Dipertanyakan

Baru Hujan Sehari Jakarta Kembali Kebanjiran, Sederet Penanganan Pemprov DKI Dipertanyakan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Duduk Perkara Kasus Guru Digaji Rp 300.000 meski Terima Kuitansi Rp 9 Juta | Buruh Demo Tuntut Kenaikan UMK Bekasi 2024

[POPULER JABODETABEK] Duduk Perkara Kasus Guru Digaji Rp 300.000 meski Terima Kuitansi Rp 9 Juta | Buruh Demo Tuntut Kenaikan UMK Bekasi 2024

Megapolitan
Tanggal 3 Desember Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Desember Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Kenali “STOP”, Langkah untuk Kejar Target Jakarta Bebas HIV pada 2027

Kenali “STOP”, Langkah untuk Kejar Target Jakarta Bebas HIV pada 2027

Megapolitan
Kamis Malam, Massa Buruh yang Protes Kenaikan UMK Kota Bekasi 2024 Akhirnya Bubar

Kamis Malam, Massa Buruh yang Protes Kenaikan UMK Kota Bekasi 2024 Akhirnya Bubar

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Penabrak Penjaga Pelintasan Kereta di Cengkareng sebagai Tersangka

Polisi Belum Tetapkan Penabrak Penjaga Pelintasan Kereta di Cengkareng sebagai Tersangka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com