JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta Marathon (Jakmar) 2022 selesai digelar dengan meninggalkan berbagai catatan. Salah satunya ialah sulitnya pelari mendapatkan jalanan yang steril, agar nyaman berlari.
Hal itu disampaikan CEO Inspiro Ndang Mawardi selaku penyelenggara Jakarta Marathon 2022. Kata Ndang, perlombaan yang memasuki tahun kesembilan ini mungkin sangat dirindukan oleh para pelari meski harus kecewa karena kondisi jalan yang tak mendukung.
“Saya menyadari, para pelari ibaratnya benci tapi rindu pada Jakmar. Rindu untuk berlari bebas di bawah gedung-gedung pencakar langit Jakarta," kata Ndang dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (17/10/2022).
"Namun di sisi lain kecewa karena rute lari belum berhasil mendapatkan suasana steril yang ideal seperti ajang lari dunia yang lain,” sambung dia.
Baca juga: Jakarta Marathon 2022 Lintasi 49 Ruas Jalan, Rekayasa Lalu Lintas dan Transjakarta Diberlakukan
Ndang mengakui, mensterilkan 49 ruas jalan yang dilalui para peserta sangat tidak mudah, meski sudah dilakukan rekayasa lalu lintas dan melibatkan kepolisian.
Apabila menggunakan masukan dari tim pemeriksa internasional dari International Association of Athletics Federations (IAAF, yang sekarang menjadi World Athletics), kondisi steril ideal untuk rute tercapai ketika pembangunan MRT sudah selesai tahap 3, sehingga masyarakat memiliki pilihan menggunakan jalur lalu lintas yang lain.
Faktor penting lainnya, kata dia, adalah belum efektifnya edukasi kepada pengguna jalan di Jakarta untuk mendukung perlombaaan.
“Di marathon race kota-kota besar dunia, masyarakatnya cukup aktif dan mendukung setiap gelaran. Tapi ini memang bukan pekerjaan mudah yang bisa selesai dalam setahun dua tahun,” kata Ndang.
Baca juga: DKI Jakarta Akan Gelar Jakarta Marathon, Berharap Bisa Perkuat Posisi sebagai Kota Global
Dia tak menampik, sistem transportasi terintegrasi Jaklingko, MRT, dan LRT antarkota yang dikembangkan pemerintah daerah sangat membantu proses sterilisasi rute.
Dukungan Pemerintah Provinsi DKI melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau Satuan Kerja Perangkat Daerah) pun dinilai sudah baik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.